kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bukit Asam (PTBA) targetkan proyek gasifikasi batubara beroperasi akhir 2023


Kamis, 30 Januari 2020 / 16:29 WIB
Bukit Asam (PTBA) targetkan proyek gasifikasi batubara beroperasi akhir 2023
ILUSTRASI. Contoh tabung DME yang dipamerkan oleh PT Pertamina, PT Bukit Asam, dan Air Products and Chemical Inc.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penuh program gasifikasi batubara yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Dalam program ini, PTBA menggandeng Air Products & Chemicals, Inc, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Hilirisasi batubara ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.

Hilirisasi batubara diyakini dapat mengurangi nilai impor gas Indonesia hingga sekitar US$ 1 miliar per tahun. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini US$ 3,2 miliar, dimana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis upstream dan downstream.

Baca Juga: Garap sejumlah proyek, Bukit Asam (PTBA) siapkan capex Rp 4,04 triliun tahun ini

Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin mengatakan batubara berkalori rendah akan diubah menjadi produk lain yang memiliki nilai tinggi dengan menggunakan teknologi gasifikasi.

“Teknologi ini akan mengkonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG),” tulis Arviyan dalam rilis, Kamis (30/1).

Baca Juga: Catat! PTBA Sudah Siapkan Sejumlah Rencana Ekspansi di 2020

Hilirisasi batubara ini direncanakan akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton MEG. Saat ini studi kelayakan (feasibility study) sudah rampung dan masuk ke tahap FEED dan EPC. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×