Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penuh program gasifikasi batubara yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Dalam program ini, PTBA menggandeng Air Products & Chemicals, Inc, sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat. Hilirisasi batubara ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.
Hilirisasi batubara diyakini dapat mengurangi nilai impor gas Indonesia hingga sekitar US$ 1 miliar per tahun. Total investasi untuk pengembangan gasifikasi ini US$ 3,2 miliar, dimana Air Products bertindak sebagai investor di bisnis upstream dan downstream.
Baca Juga: Garap sejumlah proyek, Bukit Asam (PTBA) siapkan capex Rp 4,04 triliun tahun ini
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin mengatakan batubara berkalori rendah akan diubah menjadi produk lain yang memiliki nilai tinggi dengan menggunakan teknologi gasifikasi.
“Teknologi ini akan mengkonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), Methanol, dan Mono Ethylene Glycol (MEG),” tulis Arviyan dalam rilis, Kamis (30/1).
Baca Juga: Catat! PTBA Sudah Siapkan Sejumlah Rencana Ekspansi di 2020
Hilirisasi batubara ini direncanakan akan memproduksi 1,4 juta ton DME, 300.000 ton Methanol, dan 250.000 ton MEG. Saat ini studi kelayakan (feasibility study) sudah rampung dan masuk ke tahap FEED dan EPC. Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi di akhir 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News