Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana mencairkan fasilitas pinjaman perbankan. Hal ini menyusul adanya kebutuhan investasi senilai US$ 600 juta untuk ekspansi tiga pembangkit.
"Fasilitas yang belum kami pakai tahun depan akan kami manfaatkan," ujar Direktur Keuangan PTBA Orias Petrus Moedak kepada KONTAN, Rabu (22/11).
Sebagaimana diketahui, PTBA tengah mempersiapkan ekspansi tiga pembangkit listrik yang berkapasitas total 2.400 megawatt (MW). Rinciannya, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 8 berkapasitas 2x600 megawatt (MW), PLTU mulut tambang Peranan berkapasitas 2x300 MW, dan PLTU mulut tambang Sumsel 6 berkapasitas 2x300 MW.
Total nilai investasi proyek itu sejatinya US$ 4 miliar. Namun, pengerjaannya dilakukan bersama konsorsium yang mana porsi ekuitas dari anggota konsorsium mencapai US$ 1,2 miliar. Dari jumlah porsi ini, PTBA wajib menyuntikan modal sebesar US$ 600 juta.
Orias bilang, untuk menutup kebutuhan tersebut, PTBA akan terlebih dahulu menggunakan kas internal. Posisi kas dan setara kas PTBA per September 2017 Rp 3 triliun.
Kas internal nantinya akan dikombinasikan dengan fasilitas pinjaman. Namun, Orias belum bersedia memberikan detail nilai pinjaman yang akan dicairkan. "Masih pertengahan tahun depan," ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, PTBA memiliki fasilitas pinjaman dari sejumlah perbankan. Salah satu yang terbesar adalah fasilitas pinjaman dari Bank CIMB Niaga senilai Rp 631,63 miliar. Fasilitas pinjaman ini baru akan jatuh tempo pada tahun 2020.
"Sisa kebutuhan dana akan dilanjutkan dengan dana dari pasar modal," pungkas Orias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News