kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.360.000 0,74%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan Cuma Patrick, Fund Manager dan Broker Besar Ikut Borong Saham GOTO


Rabu, 26 Juni 2024 / 10:04 WIB
Bukan Cuma Patrick, Fund Manager dan Broker Besar Ikut Borong Saham GOTO
ILUSTRASI. Jajaran direksi dan komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia (“GoTo” atau “Perseroan”, BEI: GOTO).


Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan nama besar tercatat menyerok saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), saat harga emiten melorot. Teranyar, ada Presiden Direktur Patrick Walujo yang mengakumulasi saham ini.

Selain Patrick, sejumlah fund manageri besar, seperti Goldman Sachs Group Inc juga menambah saham GOTO. Dari data terminal Bloomberg, Goldman Sachs mengakumulasi 171,24 juta saham GOTO pada 24 Juni 2024. 

BlackRock Inc juga terpantau melakukan akumulasi saham emiten berlogo hijau ini sebesar 292,51 juta pada 24 Juni 2024. Aksi beli juga dilakukan Nomura Holdings Inc dan Deutsche Bank AG, masing-masing sebesar 103,15 juta dan 629,71 juta pada 25 Juni 2024. 

Ketika harga saham GOTO berada di level Rp 50 terpantau juga beberapa broker besar baik asing maupun domestik masih berada dalam posisi akumulasi. JPMorgan Sekuritas dengan kode broker BK menjadi broker asing dengan posisi akumulasi saham GOTO terbesar. Sejak 19 Juni 2024, BK mencatatkan net buy GOTO sebesar Rp 92,1 miliar. 

Selanjutnya di posisi kedua, ada Ciptadana Sekuritas (KI) yang tercatat membeli bersih saham GOTO dengan nilai Rp 35,3 miliar. Di posisi ketiga ada Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan posisi net buy Rp 28,7 miliar. 

Selain ketiga nama broker di atas ada juga broker lain seperti Trimegah Sekuritas (LG) dan Bahana Sekuritas (DX) yang terpantau memiliki posisi net buy sebesar masing-masing Rp 23,6 miliar dan Rp 14,6 miliar.  Dari lima sekuritas yang memborong saham GOTO tersebut, nilai akumulasi beli bersihnya mencapai Rp 194,3 miliar. 

Baca Juga: Ditinggal para Pendirinya, Begini Prospek Bisnis GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

Pembelian saham GOTO oleh sang CEO dan beberapa nama besar dinilai sebagai suatu sinyal positif yang memberikan optimisme terhadap fundamental dan prospek GOTO di tengah tren volatilitas pasar yang tinggi belakangan ini. 

M. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mengatakan, investor harus mencermati permintaan pasar atas saham GOTO dalam beberapa hari ke depan.  "Minimal tiga hari ke depan. Kalau permintaannya sepi, investor akan sulit menjual dan harga saham bisa kembali ke Rp 50," kata Nafan, Selasa (25/6).  

Dari sisi fundamental,  kinerja GOTO membaik. Rugi bersih GOTO menyusut 78% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 862 miliar pada kuartal pertama tahun 2024. 

Menyusutnya rugi bersih GOTO juga dipengaruhi menipisnya beban-beban yang ditanggung. Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas, Richard Jonathan Halim mengatakan, GOTO telah melakukan perombakan masif untuk mencapai sustainabilitas bisnis dengan memfokuskan kembali ke segmen on demand services (ODS). 

Sedangkan persaingan di segmen e-commerce butuh biaya investasi tinggi. Karena itu, GOTO menggandeng Tiktok. "Sehingga, GOTO terhindar dari aktivitas cash-burn yang berlebihan dan outlook profitabilitas menjadi lebih jelas" tandasnya.

“Aksi beli manajemen yang berkali-kali di tengah harga saham yang sedang tertekan sebenarnya menunjukkan sinyal yang jelas bahwa harga pasar saat ini jelas tidak mencerminkan fundamental maupun prospek ke depan perusahaan” kata Abdul Azis, analis Kiwoom Sekuritas. 

Richard menilai, di bawah kepemimpinan CEO yang sekarang GOTO memiliki prospek profitabilitas yang semakin kuat meski telah ditinggal oleh para pendirinya (founders).  “Founders GOTO telah meletakkan fondasi dan mengantarkan startup dari fase awal hingga menjadi unicorn maupun decacorn. Kini estafet kepemimpinan diteruskan oleh Patrick Walujo sebagai professional untuk mencapai target profitabilitas,” kata Richard.

Selanjutnya: BRICS Belum Mampu Kurangi Ketergantungan Global atas Dolar, Posisi Si Hijau Aman

Menarik Dibaca: 44% Wilayah Indonesia Alami Musim Kemarau, Daerah Ini Siaga Kekeringan Meteorologis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×