Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
“Apabila dibandingkan dengan rata-rata industrinya masih di bawah AVG industri di 8.6 kali. Tapi sepertinya untuk jangka panjang masih oke, karena proses untuk bisa untung butuh waktu,” terang dia, Jumat (9/7).
Sukarno menambahkan, lantaran nilai emisinya jumbo kemungkinan harga untuk naik tinggi cukup berat dan bisa berisiko turun jika mengandalkan anomali pasar.
Meski demikian, menurutnya investor masih bisa beli saham Bukalapak ini. “Tapi tetap hati-hati jika nantinya di hari pertama harganya langsung goyang, perhatikan supply demandnya di pasar nantinya seperti apa,” tambahnya.
Baca Juga: Simak rencana penggunaan dana IPO Bukalapak
Ia melihat, Bukalapak memiliki prospek yang baik ke depannya dan memiliki peluang pertumbuhan kinerja yang besar. Jika melihat dari pertumbuhan kinerjanya, saat ini rugi yang ditanggung perusahaan tersebut trennya turun.
“Tinggal labanya nih, perkiraan 1-2 tahun seharusnya bisa untung. Untuk tantangannya yang pastinya memiliki pesaing yang sama-sama bagus dan bisa menekan pergerakan Bukalapak nantinya,” pungkas Sukarno.
Selanjutnya: IHSG naik tipis ke 6.040 pada sesi pertama hari ini, asing lego BMHS, UNTR, MDKA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News