Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lalu lintas pelayanan rumah sakit (RS) yang dikelola PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) masih lancar. Ekpansi penambahan jumlah RS bakal diserap dengan baik oleh kembalinya mobilitas masyarakat.
Analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi mengatakan bahwa MIKA telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 750 - Rp 800 miliar dengan rencana pembukaan tiga rumah sakit baru. Langkah MIKA bahkan telah dimulai sejak awal tahun ini dengan pembukaan rumah sakit baru di Pamulang, Tangerang Selatan dan di Slawi, Tegal.
Bertepatan dengan ekspansi tersebut, tarif Indonesia Case-Based Groups (INA-CBGs) untuk rumah sakit yang melayani pasien BPJS Kesehatan telah naik sebesar 9,5% di Januari 2023. Dengan demikian, dana yang digelontorkan MIKA untuk pembukaan RS dinilai mampu ditutupi oleh kenaikan tarif INA CBG.
Jonathan bilang, dampak skema INA-CBG akan menghasilkan peningkatan pendapatan MIKA sekitar 7%-9% dari BPJS pada tahun 2022. Untuk diketahui, BPJS berkontribusi 17% dari total pendapatan MIKA selama periode Januari-September 2022.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Mitra Keluarga (MIKA) yang Banyak Ekspansi di Tahun Ini
Selain itu, skema coordination of benefit (COB) dengan BPJS Kesehatan akan memberikan ruang bagi MIKA untuk menaikkan harga jasa. Ini juga memberikan kejelasan mengenai copayment atau sejumlah biaya tertentu pada setiap jenis pelayanan yang harus dibayar peserta.
Skema CoB memungkinkan pasien kelas 2 untuk meningkatkan ke kelas VIP, yang sebelumnya hanya diperbolehkan upgrade satu kelas. Hanya saja, kontribusi CoB terhadap total pendapatan MIKA lebih sedikit dari yakni sekitar 5% untuk saat ini.
"Kami percaya bahwa pemulihan lalu lintas MIKA akan berlanjut di 2023, didukung oleh rumah sakit baru dan kembalinya mobilitas," tulis Jonathan dalam riset 2 Februari 2023.
Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 800 Miliar, Ini Rencana Ekspansi Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)
Samuel Sekuritas memproyeksikan pendapatan MIKA bakal tumbuh sekitar 13-15% year-on-year (YoY) di tahun 2023. Kinerja MIKA bakal didukung average selling price (ASP) pelayanan yang lebih tinggi dan pertumbuhan volume layanan.
Menurut hasil indikatif perusahaan, Jonathan bilang, kinerja MIKA masih kokoh di tahun lalu. MIKA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,04 triliun–Rp 4,05 triliun pada tahun 2022.
Dari segi trafik, MIKA mencatatkan pemulihan yang cukup baik, dengan 2,6 juta kunjungan rawat jalan dan penerimaan 260 ribu rawat inap. Banyak pasien kembali ke rumah sakit setelah pandemi kian mereda.
Baca Juga: Mitra Keluarga (MIKA) Semakin Getol Menambah Jaringan Rumah Sakit
Namun, penurunan angka Covid-19 pasien menyebabkan penurunan margin EBITDA MIKA menjadi 36-38% di tahun 2022. Di tahun sebelumnya, EBITDA Mitra Keluarga tercatat sebesar 40,6%.
Sebagai catatan, pelayanan pasien Covid-19 menyumbang kurang dari 3% terhadap total pendapatan MIKA selama kuartal kedua hinga kuartal keempat tahun 2022. Jika dibandingkan dengan periode saat covid tengah menanjak, pasien covid-19 berkontribusi sekitar 37% di kuartal II dan 30% di kuartal IV-2022.
Jonathan menyematkan rekomendasi hold untuk MIKA dengan target harga di Rp 3.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News