kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.859   -119,00   -0,76%
  • IDX 7.478   -13,75   -0,18%
  • KOMPAS100 1.157   -1,90   -0,16%
  • LQ45 916   -3,66   -0,40%
  • ISSI 227   0,76   0,33%
  • IDX30 472   -2,98   -0,63%
  • IDXHIDIV20 569   -3,58   -0,62%
  • IDX80 133   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 141   0,46   0,33%
  • IDXQ30 158   -0,66   -0,41%

BTPN rilis obligasi berkelanjutan Rp 1triliun


Rabu, 05 Juni 2013 / 22:26 WIB
BTPN rilis obligasi berkelanjutan Rp 1triliun
ILUSTRASI. Begini Cara Registrasi Kartu Telkomsel, Lengkap Dengan Syarat yang Dibutuhkan


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp 1 triliun. Ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II sebesar Rp 4 triliun. “Penerbitan ini merupakan bagian dari strategi BTPN untuk menjamin pendanaan jangka panjang dan sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat,” ujar Direktur Keuangan BTPN, Arief Harris, dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Rabu, (5/6).

Obligasi Berkelanjutan II terdiri dari 2 (dua) seri, yaitu Seri A berjangka waktu tiga tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 7,5 - 8,35% (p.a.) dan Seri B berjangka waktu lima tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8% - 8,85% (p.a.).

Pada penerbitan ini, pihak bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Kemudian, wali amanatnya yaitu PT Bank Permata Tbk. (BNLI).

Obligasi Berkelanjutan II BTPN mendapat National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. Fitch menilai, pemeringkatan ini mencerminkan kemampuan BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja yang kuat.

Arief mengaku, penerbitan obligasi ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tahun ini. "Selaras dengan visi kami menjadi bank mass market terbaik," akunya.

Pasalnya, tahun lalu kredit BTPN tumbuh cukup baik yakni 28% dari Rp 32,1 triliun menjadi Rp 44,1 triliun. Tentunya, akan sulit bila bank hanya mengandalkan DPK yang tumbuh lebih rendah dibanding kredit. Tahun kemarin, DPK BTPN naik 25% dari Rp 37,2 triliun jadi Rp 46,6 triliun. Kredit yang bertumbuh lebih cepat dibanding DPK ini dapat membuat likuiditas perbankan mengetat. Maka dari itu, BTPN mengeluarkan obligasi untuk mendukung penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×