Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
SERPONG. Pendanaan proyek tol Serpong-Balaraja yang akan digarap konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan didanai oleh bank BUMN. BSDE saat ini tengah dalam proses merampungkan perjanjikan fasilitas pinjaman dengan bank pemerintah tersebut.
Lie Jani Harjanto, Direktur BSDE mengatakan bank pemerintah tersebut telah memiliki komitmen untuk mendanai 70% dari total investasi proyek jalan tol sepanjang 30 kilometer (km) yang diperkirakan mencapai Rp 6 triliun termasuk untuk pembebasan lahan.
Namun, dirinya belum bersedia menyebutkan nama bank yang telah berkomitmen memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun.
"Tidak bisa kita sebutkan banknya karena ini masih belum tandatangan. Tapi sebelum ikut tender proyek ini kita sudah dapat komitmen dari bank tadi karena kita harus melampirkan surat sponsor bank," kata Jani di Serpong, Kamis (19/5).
Menurut Jani, kemungkinan fasilitas pinjaman tersebut akan didanai secara indikasi dengan bank yang tengah dijajaki saat ini sebagai pemimpin.
Sementara Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan pendanaan untuk peoyek tol tersebut tidak ada masalah. Pasalnya, proyek tersebut akan digarap dalam tiga seksi dan seksi I sepanjang 10 km akan diprioritaskan karena pembebasan lahannya sudah rampung.
Hermawan menjelaskan, investasi untuk seksi I diperkirakan mencapai 2 triliun. Dengan kepemilikan 50% di proyek tersebut, BSDE hanya akan menanggung sekitar Rp 1 triliun, sekitar Rp 700 miliar dai pinjaman bank dan Rp 300 menjadi suntikan modal. " Jadi hanya Rp 300 miliar yang akan kita suntik," jelasnya.
Hemawan berharap konstruksi seksi I dapat dimulai tahun ini seperti yang diharapkan
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pihaknya yakin, pembentukan perusahaan patungan untuk menggarap tol tersebut akan bisa rampung dalam waktu dekat sehingga konstuksinya segera dimulai.
Adapun seluruh lahan dari seksi I merupakan lahan milik BSDE. Sementara sebagian dari lahan di seksi II dan III di luar lahan perseroan. Dari total nilai proyek tol Serpong -Balaraja tersebut, sekitar Rp 2 triliun merupakan biaya untuk pembebasan lahan.
BSDE nantinya akan mengantongi dana sekitar Rp 900 miliar dari penjualan lahan ke perusahaan patungan pengelola jalan tol tersebut. Jani mengatakan total penjualan lahan untuk proyek tol tersebut nantinya akan masuk ke pendapatan BSDE. Hanya saja, perseroan belum memasukkan itu dalam target marketing sales yang dipatok tahun ini yakni Rp 6,9 triliun.
Seperti diketahui Konsesi pengembangan dan pengelolaan jalan tol Serpong-Balaraja jatuh ke BSDE, PT Astratel Nusantara, dan PT Transindo Karya dengan kepemilikan masing-masing 50%, 25% dan 25%.
Perseroan dan konsorsiumnya masih akan konsentrasi mengerjakan seksi I dari proyek tol tersebut, Sedangkan seksi II dan III belum ditargetkan karena lahannya belum dibebaskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News