Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sepanjang tahun 2015, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) hanya berhasil mencatatkan marketing sales atau pra penjualan sebesar Rp 6,8 triliun. Itu artinya perseroan hanya mampu merealisasikan 90% target marketing sales yang dipatok tahun lalu yakni Rp 7,5 triliun.
Kendati tak mencapai target, pencapaian pra penjualan emiten properti grup Sinarmas ini masih tercatat tumbuh sebesar 3,8% dibanding dengan pencapaian pada tahun 2014 yakni Rp 6,5 triliun.
Mengutip riset Daewoo Securities Indonesia, Rabu (21/1), BSDE tak mampu mencapai target lantaran tertundanya peluncuran tiga prospek baru tahun lalu dengan target perolehan marketing sales sebesar Rp 800 miliar. Ketiga proyek tersebut antaran lain apartemen Aerium Taman Permata Buana di Jakarta Barat, Apartemen di Tanjung Barat, dan Samarinda Residential di Kalimantan Timur.
Maxi Liesyaputra, analis Daewoo Securitas Indonesia yakin jika ketiga proyek tersebut tidak ditunda, BSDE bisa mencapai marketing sales tahun 2015 hingga Rp 7,6 triliun.
Pertumbuhan marketing sales terbesar tahun lalu diperoleh dari proyek apartemen dengan kenaikan mencapai 106% secara year on year (yoy) menjadi Rp Rp 655 miliar. BSDE berhasil mencatatkan pra penjualan apartemen sebanyak 406 unit dan ini berkontribusi 10% terhadap total pencapaian marketing sales.
Lalu, penjualan ruko tumbuh 68% menjadi Rp 1,1 triliun atau berkontribusi 16% terhadap total pra penjualan. Marketing sales proyek rumah naik 39% yoy menjadi Rp 4,4 triliun atau sekitar 2.287 unit dan masih tetap menyumbang porsi mayoritas yakni 64%. "Pencapaian penjualan rumah BSDE melebihi target awal yakni Rp 4,2 triliun." kata Maxi.
Sedangkan penjualan lahan petak berkontribusi sebesar Rp 260 miliar. Adapun dari sisi lokasi, proyek BSD city masing menjadi penyumbang terbesar terhadap marketing sales perseroan sepanjang tahun lalu yakni dengan porsi 70,1%.
Lalu proyek Nava Park BSD City memberi sumbangsih 6,8%, Grand Wisata Bekasi 4,8% dan sisanya berasal dari proyek di Kota Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya, The Element Rasuna, Grand City Balikpapan, Legenda Wisata Cibubur dan Kota Bunga.
Maxi melihat tahun ini, BSDE masih akan mengandalkan proyek di Serpong. Pasalnya, land bank perseroan di sana masih cukup besar mencapai 6.000 ha dan proyek di BSD City menurut cukup menarik karena merupakan kawasan terpadu.
Dia memperkirakan laba bersih BSDE tahun 2015 bisa mencapai Rp 2,4 triliun dan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 2,9 triliun. Sedangkan pendapatan tahun lalu diperkirakan akan mencapai Rp 6,3 triliun dan tahun ini ditargetkan Rp 7,59 triliun.
Liliana S Tambang, analis Mandiri Securitas menilai BSDE mengatakan, BSDE akan tetap memiliki pangsa pasar di Serpong meskipun ada kekhawatiran terjadi kelebihan pasokan residential di kawasan tersebut. "BSDE masih akan meluncurkan perumahan di bawah Rp 2 miliar karena permintaan masih tinggi. Ini menjadi kekuatan perseroan, di mana kompatitornya malah memilih meluncurkan proyek dengan harga tinggi karena keterbatasan lahan," katanya dalam riset 18 Januari 2016.
Liliana mempertahankan rekomendasi buy untuk saham BSDE dengan target harga Rp 2.400 karena valuasi yang menarik. Namun, dia menurunkan estimasi laba bersih perseroan untuk tahun ini dan tahun 2017 sekitar 3%-4% karena realisasi marketing sales tahun 2015 lebih rendah dari ekspektasi. Laba bersih BSDE tahun ini ditargetkan Rp 2,9 triliun dan 2017 Rp 3,3 triliun.
Dia menargetkan marketing sales BSDE tahun 2015 sebesar Rp 6,75 triliun dan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 6,71 triliun. Sedangkan pendapatan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 7,28 triliun dan tahun lalu bisa mencapai Rp 6,8 triliun.
Sementara Maxi meningkatkan target harga saham BSDE menjadi Rp 2.100 dari sebelumnya Rp 1.920 dengan rekomendasi buy. Pada penutupan Rabu (20/1), saham BSDE ditutup di level Rp 1.710.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News