Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan mencatat pendapatan pra-penjualan atau marketing sales Rp 6 triliun di akhir tahun ini. Dengan pencapaian di tiga bulan pertama sebesar Rp 1,76 triliun, artinya perusahaan sudah merealisasikan 29% dari target tersebut.
Menurut Hermawan Wijaya, Direktur & Sekretaris Perusahaan BSDE, penjualan terbesar ditopang dari segmen pra penjualan kavling tanah sebesar 65% atau Rp 1,1 triliun.
Sementara, dari segi proyek, BSD City menjadi kontributor utama bagi emiten properti tersebut, dengan porsi 71% dari total marketing sales tiga bulan pertama tersebut.
Penjualan ini tak lain dari beberapa proyek baru yang terdapat di BSD City dan beberapa lokasi lainnya. "Kami telah merilis lima sub-kluster dan kluster baru yang berlokasi di BSD City serta satu proyek hunian baru di Balikpapan yakni Grandcity pada 16 Maret 2014 lalu. Permintaan konsumen sangat luar biasa, yang mana pada hari pertama peluncuran langsung terjual 97%.” ucap Hermawan, dalam pernyataan resmi, Minggu (13/10).
Adapun, proyek BSD City dibangun menjadi kota mandiri dengan area terluas hampir 6.000 hektar (ha) yang menjadi kontributor terbesar bagi perseroan dalam marketing sales. Saat ini, BSD City tengah dalam pengembangan tahap kedua dengan luas area pengembangan sebesar 2.000 hektar, dan dilengkapi dengan akses dua jalur tol, jalur kereta komuter serta feeder busway.
Selain BSD City, beberapa proyek hunian lain seperti Balikpapan Grandcity turut memberi kontribusi sebesar 15%, atau kedua terbesar terhadap marketing sales kuartal pertama 2014. Adapun, Grand Wisata Bekasi berkontribusi 8%, Kota Wisata Cibubur 3% dan 3% terakhir untuk kontributor pra penjualan berdasarkan kawasan hunian dibukukan oleh Taman Banjar Wijaya, Tangerang, Legenda Wisata Cibubur dan Kota Bunga Bogor.
“Kami akan terus memaksimalkan pengembangan produk-produk baru baik itu residensial, perkantoran maupun komersial dan pergudangan untuk mencapai target pertumbuhan pra penjualan sebesar 11% di 2014," tambah Hermawan Wijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News