Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kerjasama PT BRISyariah Tbk dengan PT Veritra Sentosa International (Paytren) nampaknya akan berlanjut lebih erat. Tak sekadar layanan digital, kabar yang beredar, mereka sepakat akan melakukan tukar guling saham di masing-masing perusahaan.
Tak menampik rencana itu, Direktur Utama PT BRISyariah Tbk Ngatari saat dijumpai kontan.co.id usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa lalu (30/4) menyebut, share swap saham dengan Paytren tengah dikaji induk usaha BRIS, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. “InsyaAllah ke arah sana,” ujar Ngatari. Setali tiga uang, Komisaris Paytren Yusuf Mansur kepada kontan.co.id juga menyatakan berniat menjadi pemegang saham di bank syariah. Tak Cuma BRIS, Paytren bahkan berminat masuk di semua bank syariah dan lembaga keuangan non bank sebagai pemegang saham.
Terbaru, informasi yang didapat Kontan menyebut, keduanya sepakat harga share swap saham BRIS di Rp 600-Rp 625 per saham. BRIS berminat menjadi pemegang saham mayoritas di Paytren. Dihubungi terpisah, kedua enggan berkomentar. “No comment,” ujar Ngatari dan Yusuf Mansyur, kompak. (2/5).
Yang pasti, ekspansi akan terus digenjot keduanya. Paytren semisal, dalam waktu dengan akan masuk layanan digital ke Inggris Raya dan Eropa. Adapun BRIS baru saja menjalin kerjasama dengan Al Rajhi Bank Malaysia untuk pengadaan platform solusi pembayaran ke Kerajaan Arab Saudi lewat Islamic Payment Gateway yang terhubung ke Al Rajhi. Kelak, transaksi pengiriman uang dari Indonesia ke Arab Saudi atau sebaliknya akan lebih lancar.
Hingga kuartal I 2019, BRIS mencatatkan pembiayaan Rp 22,6 miliar, naik 16,35% dari periode sama 2018. Laba bersih BRIS Rp 30,6 miliar. Pada perdagangan Kamis (2/5), BRIS ditutup di Rp 550 per saham, turun 0,90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News