Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana menerbitkan obligasi sebanyak Rp 4,6 triliun.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, instrumen bertajuk Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 tersebut bakal dijajakan dalam lima seri.
Pertama, seri A senilai Rp 616 miliar dengan kupon 7,25% per tahun. Efek bertenor 370 hari ini akan kedaluwarsa pada 6 Desember 2017.
Kedua, seri B sebesar Rp 964 miliar dengan kupon 8% per tahun. Surat utang bertempo tiga tahun tersebut tenggat waktunya 1 Desember 2019.
Ketiga, seri C sebanyak Rp 193 miliar dengan kupon 8,2% per tahun. Obligasi bertenor lima tahun ini akan jatuh tempo pada 1 Desember 2021.
Keempat, seri D senilai Rp 477 miliar dengan kupon 8,65% per tahun. Instrumen bertempo tujuh tahun tersebut bakal kedaluwarsa pada 1 Desember 2023.
Kelima, seri E sebesar Rp 2,35 triliun dengan kupon 8,9% per tahun. Efek bertenor 10 tahun ini tenggat waktunya 1 Desember 2026.
BRI akan membayar kupon secara triwulan dengan pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 1 Maret 2017.
Masa penawaran surat utang tersebut berlangsung pada 23 November 2016 - 28 November 2016. Penjatahan akan dihelat pada 29 November 2016 dan didistribusikan secara elektronik pada 1 Desember 2016. Sehingga
Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 baru akan dicatat dalam Bursa Efek Indonesia pada 2 Desember 2016.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ini di antaranya PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, serta PT Indo Premier Securities.
Penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI dengan total target dana hingga Rp 20 triliun yang efektif sejak 22 November 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News