kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI Danareksa Sekuritas Turunkan Rekomendasi GGRM Menjadi Sell


Kamis, 25 Agustus 2022 / 17:00 WIB
BRI Danareksa Sekuritas Turunkan Rekomendasi GGRM Menjadi Sell
ILUSTRASI. BRI Danareksa menurunkan rekomendasi saham GGRM menjadi sell dengan target harga Rp 20.500 dari sebelumnya Rp 33.600.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun pada semester pertama 2022. Salah satu penyebab penurunan laba adalah karena Gudang Garam belum mampu menerapkan sepenuhnya pajak cukai 2022.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto memaparkan, untuk sepenuhnya menerapkan pajak cukai 2022, GGRM perlu meningkatkan harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) produknya mulai dari 11,8% hingga 13,9%. Hanya saja, hingga Mei 2022 Gudang Garam baru meningkatkan ASP produk utamanya 6%.

Akibatnya, margin laba kotor GGRM kuartal kedua (April-Juni) 2022 menjadi 5,8%. Margin laba kotor Gudang Garam di semester pertama turun menjadi 8,3%. GGRM membukukan rugi bersih di kuartal kedua sebesar Rp 121 miliar, menghasilkan laba bersih Rp 956 miliar, atau turun 59% secara tahunan.

Baca Juga: Bisnis Emiten Produsen Rokok Jadi Lunglai Tersandung Cukai

Pendapatan GGRM naik 1,8% secara tahunan meski volume penjualan tercatat turun 8%. Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan harga jual. 

"Berdasarkan perkiraan kami, GGRM perlu menaikkan harga Surya 16 sebesar Rp 2.000 per bungkus lagi untuk mempertahankan profitabilitas di semester kedua 2022," tulis Natalia dalam riset, Rabu (24/8).

Kenaikan harga jual akan mendukung margin laba kotor 2022 sebesar 8,5%. BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan efisiensi berkelanjutan di opex berpotensi menghasilkan laba bersih 2022 sebesar Rp 2,6 triliun bagi Gudang Garam, turun 53% ketimbang tahun lalu.

Sembari menanti Permenkeu tentang tarif cukai 2023, otoritas fiskal menyatakan bahwa angka dasar untuk penyesuaian tarif cukai 2023 akan berkisar antara 8,7%-9,7%. Dengan demikian, BRI Danareksa melihat bahwa ada kemungkinan besar cukai rokok akan menunjukkan peningkatan dua digit untuk 2023.

Baca Juga: Labanya Sama-sama Anjlok, Simak Rekomendasi Saham HMSP dan GGRM Berikut Ini

"Karena kami memperkirakan pertumbuhan 11,3% untuk cukai SKM," imbuh Natalia.

Natalia memperkirakan, kondisi masih menantang bagi GGRM di kuartal ketiga. Dia juga memperkirakan pemulihan yang lemah di kuartal keempat. 

Sehingga BRI Danareksa menurunkan rekomendasi saham GGRM menjadi sell dengan target harga yang lebih rendah sebesar Rp 20.500 dari sebelumnya Rp 33.600. Pada penutupan perdagangan Kamis (25/8), saham GGRM ditutup melemah Rp 50 atau 0,20% ke Rp 25.050.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×