Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba dua emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sama-sama anjlok pada semester I tahun ini. Analis pun memberikan rekomendasi saham untuk kedua saham ini.
Hingga semester I tahun ini, HMSP membukukan pendapatan sebesar Rp 53,5 triliun atau tumbuh 12,34% secara tahunan (year on year/yoy).
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menilai realisasi tersebut sejalan dengan proyeksinya dan analis, masing-masing pada run-rate 51% dan 50%. Pihaknya menyakini, pertumbuhan pendapatan HMSP didukung oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual rata-rata yang dalam perhitungannya sebesar 7,8%.
Di sisi lain, opex HMSP meningkat menjadi Rp 2,2 triliun di kuartal II yang menyebabkan penurunan laba operasional sebesar 18,9% secara tahunan menjadi Rp 1,4 triliun. Lebih lanjut, margin operasi juga turun menjadi 5,3% di kuartal II sehingga laba bersihnya menurun.
Baca Juga: Usai Menghijau dalam Sepekan, Ini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Minggu Depan
Pada kuartal II, laba bersih HMSP sebesar Rp 1,1 triliun atau turun 40,8% QoQ dan 26,8% YoY. Secara kumulatif, laba bersih di semester I sebesar Rp 3,04 triliun, turun 26,3% YoY. Laba bersih di bawah perkiraan kami dan konsensus dengan run-rate masing-masing 42% dan 43%.
Margin kotor perseroan tercatat juga turun di kuartal II menjadi 13,6% dibandingkan kuartal I 2022 sebesar 16,3% dan kuartal II 2021 sebesar 15,8%.
Di sisi lain, HMSP mampu menjaga pangsa pasar di 27,8% atau sama seperti di kuartal I 2022, meskipun lebih rendah dibandingkan kuartal II 2021 di 27,9%. Produk Marlboro berkontribusi terhadap pangsa pasar rokok di kuartal II 2022 sebesar 4,2% poin dibandingkan 4% poin di kuartal I 2022 meskipun volume penjualan turun sebesar 3,3% QoQ.
Sementara itu, segmen produk baru yaitu Marlboro Crafted Authentic menyumbang 0,5% poin terhadap pangsa pasar HMSP di kuartal II 2022.
"Kami pikir produk baru ini menyasar perokok berpenghasilan rendah karena dijual di bawah Rp 10 ribu/bungkus dan di bawah Rp 1 ribu/batang untuk memenuhi permintaan pasar," jelasnya.
Dengan hasil kinerja semester I 2022, Mirae Asset menurunkan perkiraan laba bersih HMSP sepanjang 2022 menjadi Rp 6,64 triliun dari sebelumnya Rp 7,32 triliun. Sementara pendapatan masih diproyeksikan sebesar Rp 105,1 triliun.
Christine menyematkan rating hold untuk HMSP dengan target harga yang lebih rendah di Rp 920.