Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Hancur sudah investasi PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) di Bumi Plc, induk PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Laporan keuangan BORN per 31 Desember 2012 yang dirilis Selasa (9/7) menyebut, investasinya di Bumi Plc tersisa US$ 433,51 juta. Padahal, BORN mengeluarkan US$ 1 miliar ketika membeli 23,8% saham Bumi Plc dari Grup Bakrie pada 2011.
Artinya, selama setahun, BORN rugi US$ 573,34 juta. Kerugian BORN ini karena harga saham Bumi Plc sepanjang tahun lalu turun 74,79% menjadi £ 2,75 per saham. Penurunan harga saham Bumi Plc ini tak lepas dari kinerjanya yang juga merugi
US$ 2,63 miliar.
Penyebab kerugian Bumi Plc ada lima faktor. Pertama, kerugian reklasifikasi BUMI. Bumi Plc menyatakan tidak memiliki pengaruh signifikan di BUMI pada 5 November 2012. Efeknya, Bumi Plc tak memperhitungkan kepemilikan sahamnya di BUMI sejak kuartal III. Ini membuat Bumi Plc mereklasifikasi BUMI dari perusahaan asosiasi menjadi investasi tersedia dijual. Reklasifikasi ini membuat Bumi Plc rugi US$ 1,39 miliar.
Kedua, Bumi Plc juga membukukan rugi BUMI sebagai perusahaan asosiasi US$ 167 juta. Itu bagian kerugian BUMI di kuartal III-2012. Sebab, reklasifikasi baru di akhir kuartal III. Ketiga, Bumi Plc membukukan rugi US$ 180 juta dari BRAU. Saat ini, Bumi Plc masih menjadi memegang 85% saham BRAU. Keempat, Bumi Plc mengakui penurunan nilai goodwill yang berkaitan dengan akuisisi BRAU US$ 815 juta. Kelima, Bumi Plc rugi komprehensif atas perubahan nilai aset keuangan tersedia dijual US$ 86 juta.
Manajemen BORN menolak memberikan penjelasan lebih lanjut. "Semuanya sudah kami jelaskan di laporan keuangan," kata Kenneth R. Allan, Direktur BORN, Selasa (9/7).
Singkat cerita, tahun lalu, BORN menderita rugi bersih US$ 550,46 juta. Sebagai perbandingan, tahun 2011, BORN masih laba US$ 210,26 juta.
Penjualan BORN di tahun 2012, US$ 645,95 juta, turun 6,8% dari 2011. Ini karena industri batubara secara global sedang lesu. Beban pokok penjualan BORN di 2012 naik 38,33% menjadi US$ 416,13 juta. Toh, masih ada laba kotor sebesar US$ 229,82 juta.
Saham BORN disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Senin (1/7) karena telat melaporkan kinerja. Harga terakhir BORN di Rp 385.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News