kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bobot free float emiten indeks LQ45 bertambah jadi 60%, simak rekomendasi analis


Kamis, 02 Mei 2019 / 21:23 WIB
Bobot free float emiten indeks LQ45 bertambah jadi 60%, simak rekomendasi analis


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis penyesuaian bobot free float atas saham-saham indeks LQ45 pada Kamis (2/5). Sebelumnya, pada perdagangan Februari-April 2019, bobot free float dalam perhitungan indeks ini adalah sebesar 30%. Kemudian, untuk perdagangan Mei-Juli 2019, bobot free float bertambah menjadi 60%.

Dari hasil penyesuaian tersebut, terlihat jumlah free float emiten penghuni indeks ini mengecil sejalan dengan dinaikkannya bobot free float tersebut. 

Sebagai contoh, jumlah saham untuk indeks emiten LQ45 dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun dari 20,38 miliar saham menjadi 15,53 miliar saham.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan penyesuaian ini telah menjadi praktik lumrah dalam penghitungan indeks di bursa-bursa utama di dunia. "Kriteria free float yang baru bagi emiten LQ45 ini berdasarkan pada likuiditas saham dan kinerja fundamental emiten," kata Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/5). 

Oleh karena itu, emiten dengan free float yang rendah, berpotensi untuk keluar dari anggota indeks ini.

Menurut dia, penyesuaian bobot free float ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk memberikan gambaran riil nilai saham yang dapat diperoleh investor dengan mengecualikan nilai saham yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali.

Kedua, untuk meningkatkan efisiensi portofolio dengan berkurangnya bobot saham-saham dengan free float rendah. "Ketiga, penyesuaian ini juga bisa mendorong perusahaan tercatat saham untuk menambah porsi saham free float mereka," kata Nafan.

Untuk itu, ia menyarankan  investor untuk mencermati kinerja fundamental emiten. Dengan begitu, pergerakan harga saham akan semakin likuid dan investor memiliki potensi keuntungan.

Nafan merekomendasikan untuk membeli saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Hingga akhir tahun, ia menargetkan harga BBNI mencapai Rp 10.275, ITMG Rp 20.075, dan PTBA Rp 4.150.

Sementara itu, ia merekomendasikan partial sell untuk saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan target harga Rp 9.600 dan Rp 9.400. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×