kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNP Paribas AM perluas jangkauan mitra distribusi reksadana bertema teknologi global


Jumat, 19 November 2021 / 13:50 WIB
BNP Paribas AM perluas jangkauan mitra distribusi reksadana bertema teknologi global
ILUSTRASI. PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) gandeng PT Bank Commonwealth dan Standard Chartered Bank Indonesia untuk jadi mitra distribusi Reksadana Syariah Indeks BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas) memperluas akses bagi reksadana pertama di Indonesia yang bertemakan teknologi global, yakni Reksadana Syariah Indeks BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD (BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD) melalui kemitraannya dengan PT Bank Commonwealth dan Standard Chartered Bank Indonesia.

Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso mengatakan, BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD tak hanya sebagai reksadana tematik, namun juga memenuhi prinsip syariah sehingga memberikan nilai tambah dalam investasi yang berprinsip dan beretika.

Menyusul kesuksesan peluncurannya pada tanggal 20 September lalu, melalui kemitraan ini diproyeksikan bisa membuka kesempatan yang lebih luas lagi bagi investor di Indonesia untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di sektor teknologi global melalui BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD.

Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi global terbesar di dunia telah menjadi tulang punggung perekonomian global dan penggerak pasar yang dominan.

Baca Juga: Permintaan naik, AUM reksadana terproteksi capai Rp 97,65 triliun per Oktober 2021

“Kami sangat senang menyambut kemitraan kami bersama Bank Commonwealth dan Standard Chartered Bank Indonesia sehingga bisa memberikan akses bagi para investor di Indonesia ke 50 saham perusahaan teknologi blue-chip global, dan menangkap peluang pasar melalui investasi yang sesuai dengan prinsip Syariah,” kata Priyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/11).

Senada dengan Priyo, Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menyebutkan, Bank Commonwealth antusias dan optimistis dalam memasarkan BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD.

Nantinya, transaksi pembelian, pengalihan maupun penjualan kembali atas produk ini dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth.

“Produk ini merupakan solusi untuk nasabah kami dengan profil risiko high growth yang tertarik berinvestasi di produk yang memiliki fokus pada sektor teknologi. Di pasar global, emiten new economy memiliki valuasi dan kapitalisasi pasar yang besar seperti Microsoft, Apple, dan Alphabet,” imbuh Ivan.  

Sementara Head of Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia Meru Arumdalu menjelaskan, berdasarkan hasil studi Wealth Expectancy 2021 dari Standard Chartered, 96% orang Indonesia (lebih tinggi dari angka global di 94%) telah mencoba lebih dari lima peluang investasi atau strategi investasi baru setelah pandemi.

Jadi, tidaklah mengherankan bila teknologi adalah salah satu sektor yang mungkin diminati oleh para investor Indonesia sebagai bagian dari strategi investasi baru mereka.

Baca Juga: Ekonomi diramal membaik, begini outlook pasar saham tahun depan dari DIM

“BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD tentunya akan menambah jajaran pilihan produk investasi yang menawarkan akses ke sektor teknologi global yang kami tawarkan ke para nasabah setia kami, dan kami senang sekali dapat bermitra dengan PT BNP Paribas AM sebagai salah satu mitra andalan kami,” ujar dia.

Adapun, BNP Paribas DJIM Global Technology T50S USD bertujuan mereplikasi Indeks DJIM Global Technology Titans 50 yang dikeluarkan oleh penyedia indeks global terkemuka S&P Dow Jones Indices. Komposisi indeks sebesar 96% didominasi oleh industri internet & social media, perangkat lunak, semikonduktor, dan perangkat keras komputer.

Sementara sisanya merupakan representasi dari industri layanan komputer dan perangkat telekomunikasi.

Indeks tersebut juga cukup terdiversifikasi di mana tidak ada satu pun bobot industri yang melebihi 30%, yang menunjukkan distribusi yang merata di berbagai segmen.

Konstituen saham di indeks diseleksi berdasarkan penyaringan aktivitas bisnis dan rasio hutang, sehingga menjadikan reksa dana ini sesuai dengan etika dan prinsip Syariah tanpa mengabaikan peluang terhadap inovasi dan pertumbuhan.

Baca Juga: Ini reksadana pertama di Indonesia yang fokus ke Top 50 perusahaan teknologi global

Priyo percaya bahwa konsep indeksasi sesuai untuk menangkap peluang dalam sektor teknologi global. Melihat karakteristik sektornya yang dinamis dan masih terus berkembang, maka dibutuhkan cara yang efisien untuk merepresentasikan sektor turunannya secara menyeluruh.

Selain itu, menurutnya investor juga memerlukan informasi yang transparan setiap kali terjadi perkembangan, dan hal ini hanya dapat diakomodasi melalui solusi indeksasi ini. Dengan kemitraan baru ini, maka akan memperluas ketersediaan akses reksadana ini.

Dia percaya, secara prospek reksadana ini sangat menjanjikan karena pihaknya meyakini bahwa ketergantungan masyarakat pada teknologi akan terus tumbuh.

“Dalam berinvestasi, eksposur ke sektor ini akan memiliki nilai tambah dalam jangka panjang dan menambah diversifikasi ke portofolio investor. Bersama mitra-mitra kami saat ini, kami berharap dapat terus memberikan solusi investasi yang relevan dengan kondisi global yang kian berubah bagi para investor,” pungkas Priyo.

Selanjutnya: Pemprov Bali akui UMP tahun 2022 masih di bawah rata-rata nasional, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×