kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNP Paribas AM gandeng Bank DBS Indonesia, rilis reksadana BNP Paribas IDX Growth30


Rabu, 02 Juni 2021 / 13:19 WIB
BNP Paribas AM gandeng Bank DBS Indonesia, rilis reksadana BNP Paribas IDX Growth30
ILUSTRASI. BNP Paribas Asset Management


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Asset Management (BNP Paribas AM) dan Bank DBS Indonesia telah meluncurkan Reksadana Indeks BNP Paribas IDX Growth30, reksadana indeks pertama di pasar yang mereplikasi penuh isi konstituen Indeks IDX Growth30. 

Reksadana ini bertujuan untuk mengikuti kinerja indeks IDX Growth30. Investor dapat melakukan transaksi reksadana tersebut melalui seluruh kanal Bank DBS sebagai mitra yang ditunjuk menjadi agen penjual efek reksadana yang pertama. 

Presiden Direktur BNP Paribas AM Priyo Santoso menjelaskan, saat ini reksadana indeks kian populer di Indonesia dan banyak diminati baik oleh nasabah ritel maupun institusi. Oleh karena itu, lewat Reksadana Indeks BNP Paribas IDX Growth30, pihaknya ingin memberikan akses serta mengakomodasi kebutuhan nasabah.

“Kami ingin memberikan kesempatan kepada nasabah untuk berinvestasi ke portofolio saham-saham dengan pertumbuhan laba bersih yang baik di Indonesia, melalui metode yang paling transparan dan efisien. BNP Paribas IDX Growth30 merupakan solusi bagi investor yang menginginkan diversifikasi, namun tetap mengutamakan pentingnya aspek fundamental perusahaan,” kata Priyo dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (2/6).

Baca Juga: Ini daftar 10 Manajer Investasi dengan dana kelolaan terbesar hingga kuartal I-2021

Peluncuran BNP Paribas IDX Growth 30 yang merupakan hasil kerjasama antara PT BNP Paribas AM dengan Bank DBS Indonesia ini mempertegas strategi kedua belah pihak dalam mendukung investor, khususnya bagi investor pemula, untuk memulai investasi serta mencapai potensi hasil investasi jangka panjang. 

Priyo menambahkan, kemitraan dengan dengan Bank DBS ini sejalan dengan strategi yang selaras untuk meningkatkan edukasi investor di Indonesia tentang investasi. Dengan jaringan distribusi produk reksa dana Bank DBS yang begitu luas, ia percaya bisa menjalankan kesamaan misi dengan baik untuk menyediakan akses kepada investor ritel dan profesional dengan solusi investasi inovatif di pasar yang terus berkembang.

Sementara Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan, peluncuran BNP Paribas IDX Growth30 ini sejalan dengan misi Bank DBS Indonesia untuk selalu menyediakan ragam pilihan produk investasi yang dapat membantu nasabah dalam mengembangkan portofolionya. 

“Sebagai bank yang digerakkan oleh tujuan dan dampak positif, Bank DBS Indonesia selalu menyambut baik kemitraan strategis serupa guna menyediakan rangkaian produk inovatif yang relevan sebagai bukti komitmen kami agar nasabah dapat Live More, Bank Less,” imbuh Paulus. 

Adapun, Indeks IDX Growth30 adalah indeks yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia, yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Dilihat dari kinerjanya secara historis selama tujuh tahun terakhir, indeks IDX Growth30 menunjukkan kinerja relatif lebih baik di kondisi bull market

Indeks tersebut telah mencatatkan price return sebesar 37,89% sejak diluncurkan, melebihi indeks lainnya yang ada di pasar seperti IHSG (35,31%), LQ45 (26,04%), dan IDX30 (32,16%). Kinerja yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan konstituen indeks yang didominasi oleh sektor-sektor yang paling berkinerja bahkan selama pandemi, antara lain sektor keuangan, infrastruktur, bahan baku, konsumen non-primer dan kesehatan. 

BNP Paribas IDX Growth30 bertujuan untuk mereplikasi penuh konstituen pada indeks IDX Growth30. 

“Kami melihat reksadana indeks sebagai cara yang tepat bagi investor yang ingin mulai berinvestasi di pasar modal, karena kemudahan dan transparansinya untuk dimonitor oleh investor. Investor bisa dengan mudah memantau pergerakan reksa dana, indeks, serta konstituennya kapan saja, melalui media yang tersedia untuk publik,” tutup Priyo.

Selanjutnya: BNP Paribas targetkan AUM reksadana GCES USD tumbuh 15%-20% hingga akhir 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×