kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNI terbitkan reksadana terproteksi baru


Rabu, 16 Februari 2011 / 09:53 WIB
BNI terbitkan reksadana terproteksi baru
ILUSTRASI. Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas, KONTAN | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pengenaan pajak pendapatan atas imbal hasil transaksi obligasi rupanya tidak menyurutkan minat investor berinvestasi di reksadana terproteksi. Para manajer investasi (MI) masih rajin menerbitkan reksadana yang melindungi modal investor tersebut.

MI yang akan meluncurkan produk reksadana terproteksi baru di bulan ini adalah BNI Securities. Direktur BNI Securities Idhamshah Runizam mengungkapkan, permintaan terhadap produk reksadana terproteksi masih tinggi. Itu salah satu alasan yang mendorong perusahaan sekuritas ini kembali menerbitkan produk reksadana terproteksi.

"BNI Securities masih konsisten memasarkan reksadana pada nasabah ritel," papar dia kepada KONTAN, Senin (14/2) lalu.

Melalui produk anyarnya, BNI Securities menargetkan bisa mengumpulkan dana kelolaan Rp 100 miliar. Sebanyak 70% dari dana yang dikelola akan diinvestasikan di obligasi terbitan pemerintah. Dana yang tersisa ditanamkan di obligasi korporasi.

Idhamshah tidak mengungkapkan berapa lama tenor reksadana ini. Namun dia memperkirakan reksadana ini bisa memberi imbal hasil 8%-9%. Proyeksi ini memang masih lebih rendah ketimbang return yang berhasil didapatkan reksadana terproteksi BNI Securities tahun lalu. Sepanjang 2010 lalu, reksadana terproteksi BNI Securities mencapai 10%-12%.

Dia mengaku, sulit bagi reksadana terproteksi yang baru terbit di tahun ini untuk menawarkan imbal hasil setinggi reksadana terproteksi yang sudah beredar. Pasalnya, imbal hasil reksadana berbasis obligasi akan terkoreksi oleh pajak.

BNI Securities berencana memasarkan produk reksadana terbarunya ke investor ritel. Perusahaan manajer investasi ini menetapkan modal awal yang terbilang besar, yakni Rp 5 miliar per unit. Toh, perusahaan ini optimistis target dana kelolaan yang diincar bisa tercapai.

Idhamshah menyatakan, tahun lalu BNI Securities berhasil mengumpulkan dana kelolaan Rp 600 miliar melalui BNIS Terproteksi 2. Padahal BNI cuma menargetkan dana kelolaan Rp 200 miliar.

Tahun ini, pihaknya optimistis mampu meningkatkan dana kelolaan hingga 40% dibandingkan dana kelolaan tahun lalu. Sekadar catatan, sampai akhir tahun lalu divisi manajemen investasi BNI Securities mampu menorehkan dana kelolaan hampir Rp 5 triliun. Padahal target dana kelolaan 2010 cuma Rp 4,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×