Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Sekuritas memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) di tahun 2019 dapat menyentuh level 6.900. Adapun angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyeksi di tahun 2018 sebesar 6.500.
Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman mengatakan, pertimbangan pertumbuhan IHSG di tahun 2019 nanti antara lain faktor ekonomi global yang masih ada tantangan. Sehingga pihaknya memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan hanya berpotensi tumbuh ke level 5,25% dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ini sebesar 5,16%.
“Selain itu tren naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan masih bisa naik hingga ke level 6,5% dapat menghambat potensi pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu pemerintah dan BI perlu membuat bauran kebijakan moneter dan fiskal yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi global tahun depan agar momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga,” ujar Norico kepada Kontan, Kamis (20/9).
Lebih lanjut menurutnya, bila hal ini dapat dilakukan maka IHSG diharapkan masih bisa tumbuh positif tahun depan meskipun tidak signifikan. Pemerintah perlu mewaspadai dampak perang dagang dan penguatan dolar Amerika Serikat yang diperkirakan masih akan mempengaruhi ekonomi dan pasar modal Indonesia hingga tahun depan.
“Ya kita harapkan tahun politik tahun depan dapat meredam faktor eksternal tersebut. Pada umumnya pada saat tahun pemilu, pasar modal Indonesia relatif menguat,” ujar Norico.
IHSG akhir tahun 2018 menurut perkiraan BNI Sekuritas akan ada di level 6.500. Pun, Norico memproyeksikan sektor prospektif tahun depan antara lain pertambangan, konsumsi, dan industri dasar.
Sekadar informasi, IHSG hari ini menguat 0,98% ke posisi 5.931,26. Sepanjang tahun berjalan ini, IHSG sempat berada di rekor tertingginya pada 6.689,28 pada 19 Februari. Sedangkan level terendahnya yaitu 5.633,94 pada 3 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News