Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) akan menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) yang akan dikonversi dengan saham baru BNBR. Hal ini menjadi salah satu cara perseroan untuk menyelesaikan utangnya kepada beberapa kreditur.
Induk emiten Grup Bakrie ini akan menerbitkan OWK sebesar Rp 990,6 miliar. OWK akan dikonversi melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) sebanyak 19,8 miliar saham biasa seri D. Jumlah itu setara dengan 17,45% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga pelaksanaan OWK adalah Rp 50 per saham. Jangka waktu konversi ini ima tahun sejak tanggal penerbitan OWK. Sebenarnya, dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah maksimal saham baru yang diterbitkan dalam non-HMETD adalah 10%. Namun, BNBR kemungkinan bisa mendapat pengecualian karena memiliki modal kerja bersih negatif dan melakukan penerbitan saham baru untuk memperbaiki keuangannya.
"Setelah penambahan modal, presentase kepemilikan pemegang saham lain akan mengalami dilusi 17,45%," ujar manajemen BNBR, dalam prospektus, Selasa (26/4).
BNBR akan membayar utang kepada lima kreditur dengan penerbitan OWK ini. Utang yang akan direstrukturisasi adalah utang dari Daley Capital Limited, Inventures Capital Pte Ltd, Smart Treasure Limited, Harus Capital Limited, dan Maybank Kim Eng Securities.
Nilai utang paling besar adalah dari Daley Capital dan Interventures capital masing-masing sebesar Rp 430,3 miliar dan Rp 373,7 miliar. Rencananya, penerbitan OWK akan dilakukan setelah diperoleh persetujuan dari RUPSLB perseroan pada 2 Juni mendatang. Periode pelaksanaan konversi direncanakan dimulai pada 15 Desember 2016 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News