kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNBR restrukturisasi utang lagi hingga Rp 5 T


Kamis, 29 September 2016 / 22:16 WIB
BNBR restrukturisasi utang lagi hingga Rp 5 T


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melanjutkan proses restrukturisasi utang. BNBR berharap bisa memangkas beban utang sebesar Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.

Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, proses restrukturisasi ini diharapkan bisa selesai dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan. Restrukturisasi untuk membuat modal BNBR kembali positif.

Ia menjelaskan, BNBR membutuhkan ruang lebih besar untuk melakukan ekspansi di bidang infrastruktur. "Kami akan segera bernegosiasi dengan kreditur. Target restrukturisasi harus selesai maksimal tahun depan," ujarnya kepada KONTAN, belum lama ini.

Restrukturisasi tersebut akan dilakukan dengan beberapa opsi. Misalnya saja, menukar utang dengan saham atau memperpanjang jatuh tempo utang. "Beban utang memang cukup besar dan restrukturisasi akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan dengan masing-masing kreditur nantinya," imbuh Bobby.

Salah satu cara restrukturisasi yang sedang dilakukan BNBR adalah dengan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Belum lama ini, BNBR menerbitkan OWK Rp 990,6 miliar.

OWK akan dikonversi melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) sebanyak 19,8 miliar saham biasa seri D. Jumlah itu setara dengan 17,45% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga pelaksanaan OWK adalah Rp 50 per saham, dengan jangka waktu konversi lima tahun. Lewat OWK itu, BNBR membayar utang kepada lima kreditur yakni Daley Capital Limited, Inventures Capital Pte Ltd, Smart Treasure Limited, Harus Capital Limited, dan Maybank Kim Eng Securities.

Nilai utang paling besar adalah dari Daley Capital dan Interventures Capital, masing-masing sebesar Rp 430,3 miliar dan Rp 373,7 miliar. Restrukturisasi ini akan dilakukan sampai perseroan mendapatkan rasio utang yang lebih aman.

"Saat ini, utang BNBR sekitar Rp 12 triliun. Tahun depan berharap bisa berada di level sustainable sekitar Rp 7 triliun," ujar Dody Taufiq Wijaya, Direktur Independen BNBR.

Ia mengatakan, utang besar yang harus direstrukturisasi diantaranya utang dari Mitsubishi Corporation yang totalnya mencapai Rp 2 triliun dan utang dari Glencore International AG sekitar Rp 4,2 triliun.

Hingga Juni 2016, total liabilitas BNBR mencapai Rp 12,3 triliun. Sementara ekuitasnya masih tercatat negatif (defisiensi modal) sebesar Rp 2,9 triliun. Ia yakin,dengan restrukturisasi utang, ekuitas BNBR bisa kembali positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×