kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.169   11,00   0,07%
  • IDX 7.101   4,72   0,07%
  • KOMPAS100 1.061   -1,40   -0,13%
  • LQ45 834   -1,41   -0,17%
  • ISSI 214   -0,08   -0,04%
  • IDX30 426   -1,01   -0,24%
  • IDXHIDIV20 513   -0,61   -0,12%
  • IDX80 121   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 125   -0,31   -0,24%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,22%

BNBR raih kontrak proyek pendukung power plant


Selasa, 09 Agustus 2016 / 21:37 WIB
BNBR raih kontrak proyek pendukung power plant


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANTEN. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ingin mencuil pulung dari program kemandirian energi yang dicanangkan pemerintah.

Setelah berhasil mengantongi proyek infrastruktur gas, kini giliran proyek pendukung power plant yang dibidik BNBR. Dalam waktu dekat, BNBR melalui anak usahanya, Bakrie Construction, akan mulai mengerjakan fasilitas penampungan batubara yang juga akan dikerjakan di lokasi workshop perseroan di Sumunraja, Banten.

Fasilitas ini merupakan bagian dari proyek pembangkit listrik atau power plant milik Mitsubishi Hitachi Power Systems, LTD. (MHPS).

Jadi, sebelum diolah dan dibakar untuk menghasilkan uap yang menggerakan turbin pembangkit listrik, batubara sebelumnya ditampung sementara di fasilitas itu. "Nilai proyeknya tidak kurang dari Rp 200 miliar, minggu depan kami kerjakan. Proyek ini semua kami yang kerjakan tanpa konsorsium," tambah Direktur Utama Bakrie Construction Mas Wigrantoro, Selasa (9/8).

Sejatinya, perseroan masih mengincar proyek konstruksi lainnya. Namun, manajemen masih merahasiakan detilnya karena terikat perjanjian awal proyek.

Diharapkan proyek-proyek ini nanti mampu membuat peforma BNBR menjadi lebih positif. Per Juni 2016, bottom line BNBR masih negatif, tapi jumlahnya mulai mengecil menjadi rugi bersih Rp 1,41 miliar dari sebelumnya Rp 378,17 miliar.

Defisiensi modal yang selama ini menjadi isu utama fundamental BNBR juga mulai berkurang jadi Rp 2,99 triliun dari sebelumnya Rp 3,93 triliun. Penurunan ini muncul setelah BNBR menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) Rp 990 miliar beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×