Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Di sisi lain, Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, pembagian dividen yang besar sebenarnya merupakan sinyal kurang baik bagi investor. Pasalnya, hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana pengembangan bisnis yang signifikan ke depannya.
Akan tetapi, rasio pembayaran dividen yang besar juga bisa menjadi sentimen positif bagi harga saham. Setidaknya, saham-saham pembagi dividen berpotensi naik sampai dengan tanggal cum dividen (cum date).
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Bakal Tebar Dividen Rp 16,82 Triliun
"Tinggi atau tidaknya rally saham akan bergantung pada yield dividennya. Biasanya, jika yield dividen di atas 3%, maka masih bisa rally sampai ke rata-rata 3%," tutur Wafi. Lalu, setelah cum date, harga saham biasanya akan terkena koreksi wajar.
Bagi para pelaku pasar yang ingin mengincar dividen maupun memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham-saham tersebut, William menilai saat ini belum terlambat untuk masuk. Pasalnya, William masih melihat potensi kenaikan harga pada BMRI, MTEL, dan ARNA.
Menurut William, support BMRI saat ini berada di Rp 7.550 dengan target harga Rp 8.000 per saham. Lalu, support MTEL berada di Rp 760 dengan target harga Rp 820 per saham.
Selanjutnya support ARNA berada di rentang Rp 875-Rp 880 dengan target harga Rp 925-Rp 975 per saham. Pada perdagangan Jumat (11/3), BMRI ditutup turun 0,33% ke level Rp 7.650 per saham, MTEL naik 1,91% menjadi Rp 800 per saham, dan ARNA terkerek 1,14% menjadi Rp 885 per saham.
Selanjutnya, menurut Azis, jika pergerakan harga BMRI naik pada Senin (14/3), maka BMRI berpotensi menuju resistance Rp 7.925-Rp 8.075 dengan support Rp 7.550-Rp 7.475. Sementara ARNA saat ini dalam posisi rebound untuk resistance Rp 940-Rp 945 dengan support Rp 875-Rp 845.
Wafi menambahkan, saat ini, BMRI dan ARNA sedang berada dalam fase bullish, sedangkan MTEL berada dalam fase sideways.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News