Reporter: Raka Mahesa Wardhana | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) optimistis restrukturisasi utangnya akan tuntas, kendati tanpa FTI Consulting. Lembaga penasehat dalam proses restrukturisasi utang BLTA itu, mengundurkan diri pada Mei 2012.
Alasan pengunduran diri FTI adalah masalah kepercayaan. Meski tidak menyebut secara detail masalah kepercayaan yang dimaksud, manajemen FTI percaya proses restrukturisasi BLTA akan berjalan lancar. "BLTA merupakan grup yang besar dan memiliki banyak kreditur keuangan," ujar Mark Chadwick, Managing Director FTI, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (1/6).
Selain FTI, BLTA juga menunjuk Cos Borrelli dari perusahaan spesialis restrukturisasi Borrelli Walsh sebagai penasehat keuangan pada Maret 2012. Peran Cos Boreeli adalah pemimpin dan manajemen proses restrukturisasi.
Manajemen BLTA dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, sejak Mei, BLTA tidak lagi membutuhkan jasa kedua lembaga itu. BLTA mengklaim, proses restrukturisasi utang bisa berjalan sesuai rencana dan lebih cepat dari jadwal semula. "Masih dalam proses, belum tahu kapan selesai," kata Peter Chayson, Investor Relations BLTA, kepada KONTAN, Sabtu (2/6).
Perkembangan terbaru restrukturisasi utang BLTA adalah emiten itu baru mencapai kesepakatan dengan KPI Bridge Oil dan Lantern Maritime. Namun manajemen BLTA menolak untuk menjelaskan kesepakatan apa yang dimaksud. "Saya sedang berada di luar," kata Peter melalui saluran telepon.
Pada 8 Mei 2012, Pengadilan Tinggi Singapura telah memberikan perpanjangan waktu untuk BLTA sehubungan dengan Ketentuan 210 (10). Perpanjangan waktu tersebut sampai dengan 2 Juli 2012.
Aplikasi US Chapter 15 juga telah diperpanjang. Pemegang obligasi lokal juga telah menyetujui standstill atas pembayaran utang hingga 30 Juli 2012. BLTA berencana untuk membahas rencana restrukturisasi dengan para kreditur sebelum akhir Juni 2012.
Sekadar mengingatkan, BLTA mengalami default atas utangnya. Total nilai utang itu Rp 414,67 miliar dan jatuh tempo 9 dan 27 Februari 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News