kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

BlackRock dan JPMorgan Akumulasi GOTO, Isu Merger Grab Makin Kencang


Selasa, 11 November 2025 / 20:01 WIB
BlackRock dan JPMorgan Akumulasi GOTO, Isu Merger Grab Makin Kencang
ILUSTRASI. ilustrasi goto. KONTAN/Panji Indra


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto

GOTO Tegaskan RUPSLB Tak Terkait Aksi Korporasi

GOTO telah mengumumkan rencana RUPSLB pada 17 Desember 2025, sebagaimana tercantum di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/11).

Namun, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GOTO R. A. Koesoemohadiani menegaskan bahwa agenda rapat tersebut tidak berkaitan dengan aksi korporasi apa pun.

“Agenda RUPSLB ini merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran. Informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku,” jelas Diani dalam keterbukaan informasi, Selasa (11/11).

Ia menambahkan, pemanggilan resmi RUPSLB akan dilakukan pada 25 November 2025, serta menegaskan bahwa manajemen tetap berkomitmen bertindak profesional dan mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

“Menanggapi spekulasi media terkait potensi transaksi antara GOTO dan Grab, hingga saat ini belum ada keputusan maupun kesepakatan terkait hal tersebut,” tegas Diani.

Baca Juga: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (12/11/2025)

Prospek Merger Dinilai Positif, tapi Ada Risiko Monopoli

Menurut Head of Research Macquarie Capital Indonesia Ari Jahja, wacana merger antara GOTO dan Grab masuk akal, sejalan dengan perbaikan kondisi keuangan GOTO dalam beberapa kuartal terakhir.

“Kombinasi antara GOTO dan Grab akan menguntungkan pemegang saham utama seperti SoftBank Group, karena potensi laba dari Grab dapat menutupi kerugian di GOTO,” tulis Ari dalam risetnya, Senin (10/11).

Namun, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mengingatkan bahwa dari sisi konsumen, merger kedua raksasa teknologi ini berpotensi menciptakan monopoli pasar.

“Kalau hanya ada satu pemain besar, persaingan bisa jadi tidak sehat. Tapi kita lihat saja, karena rumor ini sudah berulang kali muncul, mudah-mudahan kali ini bisa terealisasi,” ujar Adityo.

Selanjutnya: Marketing Sales per September 2025 Lesu, Ini Strategi PWON untuk Dongkrak Penjualan

Menarik Dibaca: POCO Tawarkan Harga Spesial 11.11 Mega Sale, Diskon hingga Rp500.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×