Reporter: Yuliana Hema | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali mencuri perhatian investor di tengah kabar merger dengan Grab yang kian santer.
Pada akhir perdagangan Selasa (11/11/2025), saham GOTO ditutup menguat di level Rp 67 per saham.
Data Bloomberg menunjukkan, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 122,50 miliar di seluruh pasar pada hari itu. Secara bulanan, net buy asing mencapai Rp 5,74 miliar.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Melemah Terbatas pada Rabu (12/11), Silakan Amati Saham-Saham Ini
Beberapa manajer investasi global tampak mengakumulasi saham teknologi ini. Di antaranya BlackRock Inc. dan JPMorgan Chase & Co., dua nama besar di pasar modal global.
JPMorgan diketahui membeli sekitar 38,84 juta saham GOTO pada perdagangan Selasa (11/11), sehingga total kepemilikannya mencapai 2,52 miliar saham.
Sementara BlackRock Inc. sehari sebelumnya menambah posisi dengan membeli 16,15 juta saham, membuat total kepemilikan mereka menjadi 30,03 miliar saham GOTO.
Rumor Merger Kembali Menguat
Rumor merger antara GOTO dan Grab sebenarnya bukan hal baru. Isu ini pertama kali berembus sejak Februari 2020, jauh sebelum GOTO melantai di Bursa Efek Indonesia.
Kabar serupa sempat mencuat kembali pada Februari 2024, dan kini rumor tersebut semakin menguat sejak awal Februari 2025.
Baca Juga: Kinerja Emiten CPO Grup Salim Subur, Simak Prospek dan Rekomendasinya
Kali ini, rumor merger disebut-sebut mendapat restu dari Istana. Pertemuan antara manajemen Grab, GOTO, dan Presiden Prabowo Subianto disebut menghasilkan kesepahaman awal mengenai potensi konsolidasi.
Tak hanya itu, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dikabarkan akan ikut terlibat dalam aksi korporasi ini, mengingat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memiliki kepentingan investasi di GOTO.
Menurut laporan Bloomberg, SoftBank Group Corp., Provident Capital Partners, dan Peak XV para investor utama GOTO mendorong percepatan pembicaraan merger.
Bahkan, sejumlah pemegang saham disebut telah menandatangani memo kepada dewan direksi untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dengan agenda salah satunya terkait posisi Patrick Walujo sebagai direktur utama yang kabarnya menentang rencana akuisisi oleh Grab.
Baca Juga: Cek Prediksi Pergerakan Rupiah untuk Rabu (12/11/2025)













