Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pertambangan batubara PT Black Diamond Resources Tbk memasang harga penawaran dalam rangka initial public offering (IPO) sebesar Rp 100 per saham. Periode penawaran umum calon emiten ini berlangsung pada 1-5 September 2022.
Harga penawaran tersebut merupakan batas bawah dari rentang harga penawaran awal (bookbuilding). Sebelumnya, dalam periode bookbuilding yang berlangsung pada 12-22 Agustus 2022, harga penawaran berkisar antara Rp 100-Rp 130 per saham.
Perusahaan yang akan tercatat dengan kode saham COAL ini bakal melepas 1,25 miliar saham ke publik. Jumlah tersebut setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Baca Juga: Jumlah Saham IPO Black Diamond Resources (COAL) Turun, Harga Penawaran di Batas Bawah
Dengan harga penawaran Rp 100 per saham, Black Diamond Resources berpotensi memperoleh dana segar Rp 125 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, dana perolehan IPO akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja melalui entitas anak DMP.
Pertama, sebesar Rp 30,88 miliar akan digunakan DMP untuk membayar utang lain-lain kepada kontraktor PT Heral Eranio Jaya dan CV Putra Jaya. Kedua, sekitar Rp 9,11 miliar digunakan untuk pembangunan mess karyawan dan workshop DMP.
Terakhir, sisa hasil penawaran umum akan disalurkan kepada DMP untuk modal kerja. Mulai dari membayar vendor dan supplier DMP, membayar biaya kontraktor tambang, pembelian bahan bakar, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang, dan keperluan lain-lain seperti peralatan kantor, gaji karyawan, dan sebagainya.
Baca Juga: Emiten Batubara Masih Akan Menikmati Lonjakan Harga Batubara
Dalam IPO ini, Black Diamond Resources menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, tanggal penjatahan jatuh pada 5 September 2022, distribusi pada 6 September 2022, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 7 September 2022.
Sebagai informasi, Black Diamond Resources adalah perusahaan induk dari perusahaan swasta Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan kegiatan pertambangan lainnya, yakni PT Dayak Membangun Pratama. Lokasi penambangan utama PT Dayak Membangun Pratama berada di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News