Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan pengembang properti di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor PT Sentul City Tbk akan mengakusisi PT Graha Sejahtera Abadi (GSA). Langkah ini dilakukan guna menguasai sejumlah lahan yang dimiliki oleh GSA.
Dengan akusisi ini, tanah-tanah milik GSA di empat desa, yakni Citaringgul, Cijayanti, Sumur Batu dan Karang Tengah akan dikuasai oleh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker BKSL itu. Tanah tersebut dibutuhkan untuk mengembangkan usaha perusahaan dalam bisnis properti. Selain itu juga akan melengkapi landbank milik BKSL.
Akusisi akan dilakukan melalui penyetoran aset. Nantinya, BKSL akan mengambilalih 99,99% saham GSA yang dimiliki oleh PT Sakti Generasi Perdana. Untuk pengambilalihan tersebut, BKSL akan menggelar penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perusahaan akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya 32,80 miliar lembar saham. BKSL mematok harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp 100 per saham. Dengan demikian, perusahaan berpotensi meraup dana sekitar Rp 3,28 triliun.
Rights issue sekaligus dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan. Dengan demikian, kegiatan usaha serta kinerja perusahaan perusahaan mampu meningkat.
Tekait hajatan tersebut, BKSL akan meminta persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 7 Februari 2017 mendatang. "Setelah disetujui RUPS, maka kami akan melakukan pendaftaran rencana rights issue di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Corporate Secretary BKSL, Supriyana kepada KONTAN, Senin (16/1).
Hingga kuartal III 2016, BKSL tercatat sebagai pemilik tanah terluas, yakni 14.346,93 hektare (ha). Tahun ini, BKSL menyiapkan sejumlah proyek seperti pembangunan mal AEON, superblok Centerra Sentul City, rumah tapak, taman wisata fauna serta mengembangkan sektor pendidikan dengan pembangunan universitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News