Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin melonjak lebih dari 20% pada Senin (3/3), menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa mata uang kripto tersebut, bersama dengan beberapa aset digital lainnya, akan dimasukkan dalam cadangan strategis baru Amerika Serikat.
Dalam unggahannya di Truth Social pada Minggu (2/3), Trump mengungkapkan bahwa perintah eksekutifnya pada Januari terkait aset digital akan menciptakan stok mata uang kripto, termasuk Bitcoin, Ether, XRP, Solana, dan Cardano.
Baca Juga: Bitcoin Terbang! Kebijakan Kripto Trump Picu Kenaikan Gila-gilaan di Pasar
Ini adalah pertama kalinya daftar aset tersebut diumumkan ke publik.
"Bitcoin dan Ether akan menjadi inti dari cadangan ini," tulis Trump.
Pengumuman tersebut langsung memicu lonjakan harga Bitcoin hingga 20% dari level terendahnya pada Jumat lalu, mengubah sentimen pasar yang sebelumnya lesu akibat ketidakpastian kebijakan Trump terhadap regulasi kripto.
Pada perdagangan terakhir, Bitcoin berada di kisaran US$93.057, naik dari US$78.273 pada Jumat.
Ether naik 10% menjadi US$2.450, XRP melonjak 31%, Solana naik 15%, dan Cardano mencatat kenaikan signifikan hingga 69%.
"Trump baru saja memberikan dorongan yang telah lama dinantikan oleh para pedagang kripto," ujar Matt Simpson, senior market analyst di City Index.
"Kepercayaan yang sempat goyah minggu lalu tampaknya telah pulih kembali. Jika tidak ada tekanan jual lebih lanjut, harga bisa mencapai level tertinggi baru," tambahnya.
Baca Juga: Bitcoin Bukan Satu-satunya! Trump Tambah ETH, XRP, SOL, dan ADA ke Cadangan Kripto AS
Chris Weston, kepala riset di Pepperstone, mengatakan bahwa reli ini kemungkinan akan berlanjut hingga KTT Kripto Gedung Putih pertama yang akan digelar Trump pada Jumat mendatang.
Namun, ada risiko bahwa sentimen negatif dari pasar keuangan lainnya dapat mempengaruhi reli kripto.
Bitcoin Pulih dari Tren Turun
Meskipun Wall Street ditutup lebih tinggi pada Jumat lalu, aksi jual besar-besaran pada saham teknologi seperti Nvidia sebelumnya telah melemahkan kepercayaan pasar terhadap Bitcoin, yang sering dianggap sebagai aset teknologi alternatif.
Sepanjang Februari, Bitcoin anjlok lebih dari 17%, mencatatkan penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2022.
Mata uang kripto ini juga telah kehilangan lebih dari sepertiga nilainya sejak mencapai puncak US$105.000 pada awal Januari.
Reli Bitcoin sejak kemenangan Trump pada November lalu didorong oleh optimisme bahwa presiden yang pro-kripto itu akan mendorong pembentukan dana strategis Bitcoin dan mengakhiri tindakan keras terhadap industri ini yang dilakukan oleh pemerintahan Joe Biden.
Namun, sejauh ini, selain menunjuk beberapa pejabat yang mendukung kripto, belum ada kebijakan konkret yang diumumkan.
Baca Juga: Bitcoin Balik Arah ke Level $92.000, Ini Cara Mulai Investasi Kripto Resmi
Dampak dan Kekhawatiran
Meskipun pengumuman Trump berhasil mendongkrak harga kripto, ada pula kekhawatiran yang muncul di kalangan investor.
Analis IG, Tony Sycamore, menyoroti sumber pendanaan cadangan strategis tersebut.
Ia menyebut bahwa pembelian aset kripto ini bisa berasal dari dana pajak masyarakat AS atau dari aset kripto yang telah disita dalam tindakan penegakan hukum.
"Jika dana ini berasal dari aset yang disita, dampaknya tidak terlalu bullish, karena hanya merupakan perpindahan aset antar akun, bukan pembelian baru yang masuk ke pasar," jelas Sycamore.
Selanjutnya: Awal Ramadan Harga Cabai Capai Rp 120.000/kg, Minyakita Rp 18.000/liter
Menarik Dibaca: Resep Puding Cappucino Cincau yang Lembut dan Kenyal, Sajian Favorit Buka Puasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
