kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Bitcoin Jatuh ke Bawah US$ 109.000, Pemegang Jangka Panjang Justru Tambah Posisi


Selasa, 27 Mei 2025 / 18:24 WIB
Bitcoin Jatuh ke Bawah US$ 109.000, Pemegang Jangka Panjang Justru Tambah Posisi
ILUSTRASI. Bitcoin cryptocurrency with the green code from the Matrix movie projected onto it in Clermont Ferrand France on March 26 2020. 


Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID. Di tengah tekanan pasar yang memicu likuidasi massal, pemegang Bitcoin jangka panjang (long-term holders/LTH) justru mengambil peluang untuk menambah portofolio mereka.

Hal ini terjadi saat harga Bitcoin sempat anjlok hingga di bawah US$ 109.000 pada akhir pekan lalu.

Melansir Coinmarketcap.com Selasa (27/5), harga Bitcoin dikisaran US$109.427 pada pukul 18.19 WIB. Setelah sebelumnya sempat menyentuh titik terendah di US$ 107.550, menurut data TradingView.

Menurut analis CryptoQuant, Amr Taha, dua gelombang likuidasi besar-besaran telah memaksa trader jangka pendek melepas asetnya akibat margin call.

Baca Juga: Bitcoin Tertahan di Level US$110.000, Tapi Investor Institusi Masih Rajin Borong BTC

Pada gelombang pertama, saat harga Bitcoin turun di bawah US$ 111.000, lebih dari US$ 97 juta posisi long terlikuidasi.

Gelombang kedua terjadi saat harga tembus US$ 109.000 dan menghapus US$ 88 juta posisi long tambahan.

Namun di balik tekanan itu, para investor jangka panjang justru “secara diam-diam memanfaatkan reset pasar ini”, kata Amr Taha dalam laporan 26 Mei.

Ia menyebutkan bahwa kapitalisasi realisasi pemegang jangka panjang telah melonjak melampaui US$ 28 miliar, level tertinggi sejak April.

Kapitalisasi realisasi (realized cap) adalah ukuran nilai Bitcoin berdasarkan harga saat terakhir kali berpindah tangan, bukan harga pasar saat ini.

Indikator ini menunjukkan intensitas akumulasi investor jangka panjang di tengah volatilitas.

Baca Juga: Strategy Borong 4.020 Bitcoin Senilai US$427 Juta, Total Kepemilikan Jadi 580.000 BTC

“Daripada panik karena volatilitas jangka pendek, para LTH melihat momen ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat posisi mereka,” tambahnya.

Sementara itu, analis CryptoQuant lainnya, Ibrahim Cosar, mengidentifikasi pola double bottom dalam grafik harga Bitcoin.

Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah yang menunjukkan tekanan jual mulai melemah dan potensi pembalikan menuju tren naik.

“Jika zona support ini bertahan, maka level di atas US$ 112.000 bisa tercapai dalam waktu dekat,” ujar Cosar.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Punya 0,01 Bitcoin Saja Bisa Bikin Kamu Sangat Kaya pada Masa Depan!

Selanjutnya: Honest Financial Targetkan Pengguna Honest Card Bisa Meningkat 4 Kali Lipat pada 2025

Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×