Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin diamond (BCD) sempat menjadi pembicaraan karena ikut melesat bersama dengan bitcoin di perdagangan aset kripto Rabu (9/6), malam. Hal ini karena sentimen dari El Salvador yang mengesahkan bitcoin sebagai alat pembayaran.
Merujuk Indodax, aset ini sempat berada di angka Rp 61.800 per BCD di hari Rabu (6/9) malam, walaupun di hari Jumat (11/6) sudah kembali turun ke level Rp Rp 40.000-an per BCD. Selama satu bulan terakhir, aset ini mengalami penurunan setelah menyentuh all time high pada 8 Mei 2021, yang menyentuh level Rp 158.900 per BCD.
Merujuk pada bitcoindiamond.org, aset digital ini adalah merupakan fork dari bitcoin di ketinggian blok 495866. Bitcoin Diamond menambah teknik baru dengan jaringan kilat untuk kecepatan transaksi yang lebih cepat, efisien, dan diterapkan di pembayaran harian.
Jumlah total BCD adalah 210 juta, dengan jumlah total ini tidak akan ada lagi peningkatan. Adanya BCD dinilai untuk memecahkan beberapa masalah seperti lambatnya konfirmasi transaksi, dan ambang batas yang terlalu tinggi untuk anggota baru.
Baca Juga: Seberapa menarik Bitcoin jadi alat pembayaran di El Salvador? Ini kata CEO Indodax
Menurut CEO Triv Gabriel Rey, aset digital Bitcoin Diamond kurang memiliki fundamental yang baik, kenaikannya di hari Rabu dikarenakan koin-koin dengan awalan bitcoin juga mengalami kenaikan dari sentimen El Salvador.
“Walaupun sebenarnya tidak ada hubungannya. karena yang dilegalkan adalah bitcoin saja bukan fork-nya bitcoin,” kata Gabriel kepada Kontan, Jumat (11/6).
Dia tetap menyarankan kepada investor untuk investasi kepada koin utama seperti bitcoin dan tidak pada fork bitcoin seperti bitcoin diamond. “Karena secara hash rate, active, address, komunitas, dan lain-lain, beberapa fork bitcoin ini sangat lemah secara fundamental,” pungkas Gabriel.
Baca Juga: Harga Bitcoin dan Bitcoin Diamond melesat dua digit, berikut penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News