kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Bitcoin (BTC) Akan Dipengaruhi Laju Inflasi AS Hingga Pidato Trump Terkait Kripto


Selasa, 23 Juli 2024 / 20:55 WIB
Bitcoin (BTC) Akan Dipengaruhi Laju Inflasi AS Hingga Pidato Trump Terkait Kripto
ILUSTRASI. Harga Bitcoin (BTC) akan dipengaruhi sejumlah sentimen di pekan ini.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) akan dipengaruhi sejumlah sentimen di pekan ini. Mulai dari pencatatan ETF Ethereum Spot, rilis inflasi Amerika Serikat (AS), hingga pidato Donald Trump terkait kripto.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menyebutkan, sentimen bagi harga Bitcoin pekan ini akan dipengaruhi oleh Chicago Board Options Exchange (Cboe) yang mengeluarkan pemberitahuan pencatatan untuk lima ETF Ethereum spot baru yang dijadwalkan mulai diperdagangkan pada 23 Juli 2024. Sentimen ini diharapkan dapat memberikan dorongan tambahan bagi pasar kripto.

Di sisi lain, gugatan hukum antara Ripple dan Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS mendekati titik kritis dengan rapat tertutup SEC dijadwalkan ulang menjadi 25 Juli 2024. Antisipasi akhir kasus ini mendorong harga XRP melonjak sekitar 13% dalam sepekan terakhir, dengan banyak pakar berspekulasi tentang kemungkinan penyelesaian.

Panji melanjutkan, data inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan dua minggu lalu menjadi landasan bagi kenaikan harga Bitcoin setelah penurunan signifikan sebelumnya.

Baca Juga: Peluang Menang Trump Makin Besar, Harga Bitcoin Terbang

Dengan perkembangan penting yang diantisipasi dalam waktu dekat, termasuk rilis laporan inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat (26/7), pasar kripto menunjukkan dinamika menarik.

Indeks harga PCE diperkirakan turun dari 2,6% YoY pada Mei menjadi 2,4% YoY pada Juni, terendah sejak Februari 2021. Indeks harga PCE inti juga diperkirakan turun 0,1 poin persentase menjadi 2,5% YoY pada Juni, terendah dalam tiga tahun terakhir.

“Pengumuman data PCE pada Jumat ini akan memberikan reaksi ke Bitcoin,” ungkap Panji dalam siaran pers, Selasa (23/7).

Panji menganalisis, jika hasil data inflasi sesuai atau lebih rendah dari ekspektasi pasar, maka berpotensi akan mendorong BTC melampaui level resistance di US$ 69.000. Sementara jika angka inflasi di atas ekspektasi pasar, maka potensi akan membawa BTC kembali turun ke support US$ 64.000.

Baca Juga: Bitcoin Dalam Tren Bullish, Diramal Akan Lanjut Menguat Hingga ke US$ 70.000

Di samping itu, Mantan Presiden Donald Trump dijadwalkan memberikan pidato utama di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville pada 25-27 Juli. Adapun Trump mungkin akan mengumumkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis AS.

"Menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan strategis akan memperkuat narasi emas digital bagi Bitcoin dan meningkatkan stabilitas ekonomi. Keputusan ini dapat meningkatkan legitimasi Bitcoin, menarik investor baru, dan mendorong harga Bitcoin naik," jelas Panji.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Panji menilai, prospek Bitcoin pada akhir tahun ini berpotensi cerah didukung sentimen positif seperti inflasi AS yang terkendali, penurunan suku bunga oleh The Fed mulai September, dan kemungkinan kemenangan Trump pada pemilihan November.

“Berdasarkan data 2013-2023, Bitcoin rata-rata naik lebih dari 80% di kuartal IV, sehingga besar kemungkinan BTC mencetak harga tertinggi baru melampaui US$ 75.000 dengan target sekitar US$ 90.000-US$ 100.000 pada akhir tahun 2024,” kata Panji.

Menurut dia, situasi politik di AS telah berperan dalam membentuk sentimen pasar terkini. Peristiwa baru-baru ini, seperti upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan Presiden Donald Trump dan pengunduran diri Presiden Joe Biden dari pemilu, mempengaruhi kepercayaan investor.

Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Terus Melambung Jika Donald Trump Menang Pemilu AS

“Selain itu, rumor bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS akan segera menyelesaikan kasus besar berpotensi memberikan dorongan tambahan pada pasar kripto,” imbuh Panji.

ETF Bitcoin Spot juga memainkan peran penting dalam kenaikan harga baru-baru ini. Seperti diketahui, Bitcoin naik sekitar 4.43% dalam 7 hari terakhir ke level US$ 66.612 per Selasa (23/7) pukul 20.27 WIB, berdasarkan data Coinmarketcap.

Panji menuturkan, pekan lalu, ETF ini menghasilkan arus masuk sekitar US$1,24 miliar selama lima hari perdagangan, menunjukkan penutupan positif sepanjang tiga pekan terakhir. Lonjakan investasi ini memberikan momentum besar pada pergerakan harga Bitcoin, memperkuat keyakinan investor terhadap aset digital ini.

Selain Bitcoin, Ethereum (ETH) juga mendapat manfaat dari sentimen pasar yang positif secara keseluruhan, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Antisipasi seputar ETF Ethereum spot, yang akan mulai diperdagangkan pada 23 Juli, telah berkontribusi pada keuntungan pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×