kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bitcoin Bertahan di Atas US$ 100.000, Bagaimana Arah Pergerakan ke Depan?


Selasa, 13 Mei 2025 / 16:43 WIB
Bitcoin Bertahan di Atas US$ 100.000, Bagaimana Arah Pergerakan ke Depan?
ILUSTRASI. Bitcoin masih bertahan di atas level psikologis, yakni US$ 100.000. Tren kenaikan diperkirakan berlanjut menuju US$ 120.000 dalam jangka pendek.  IMAGO/Robert Schmiegelt


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin masih bertahan di atas level psikologis, yakni US$ 100.000. Tren kenaikan diperkirakan berlanjut menuju US$ 120.000 dalam jangka waktu dekat.

Berdasarkan coinmarketcap, Bitcoin berada di US$ 102.706 pada Selasa (13/5) pukul 16.00 WIB. Dalam 24 jam terakhir terkoreksi 1,56%, tetapi masih cukup kuat dengan penguatan 8,92% dalam sepekan.

Analyst Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menuturkan secara realistis jangka pendek (beberapa minggu hingga beberapa bulan ke depan), Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikan. Hanya saja kemungkinan tidak terlalu jauh di atas US$ 100.000 tanpa jeda konsolidasi.

Baca Juga: Bitcoin Turun Jauhi Level US$106.000, Intip Tips Investasi Aset Kripto untuk Pemula

Menurutnya, level resistensi terdekat yang diincar bull saat ini sekitar US$ 105.000 hingga US$ 110.000.

"Beberapa analis dari institusi besar memperkirakan Bitcoin dapat mencapai sekitar $120.000 dalam beberapa bulan ke depan, asalkan sentimen positif bertahan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/5).

Misalnya, riset Standard Chartered yang memproyeksikan level US$ 120.000 bisa tercapai pada kuartal II 2025 sebagai all-time high baru. Level psikologis US$ 120.000 ini dianggap masuk akal sebagai target berikut, mengingat kemungkinan masuknya lebih banyak dana ritel begitu US$ 100.000 berhasil ditembus dengan meyakinkan.

Untuk jangka menengah (6-12 bulan ke depan), proyeksi harga Bitcoin bervariasi, yang secara umum optimis dengan catatan waspada. Beberapa ahli mematok kisaran US$ 130.000 – US$ 150.000 sebagai target realistis dalam skenario bullish berkelanjutan.

John Glover, CIO platform pinjaman Bitcoin Ledn, menyatakan keyakinannya bahwa dalam 6-12 bulan ke depan Bitcoin dapat mencapai sekitar US$ 136.000. Angka itu didukung oleh momentum adopsi dan perubahan pandangan masyarakat yang mulai melihat Bitcoin sebagai penyimpan nilai ketika aset lain goyah.

Sementara itu, model regresi logaritmik berdasarkan pola historis pasca-halving memperkirakan potensi puncak siklus bull sekitar US$ 150.000 di 2025.

Model tersebut melihat kenaikan beberapa ratus persen pasca halving 2024 sejalan dengan persentase kenaikan yang kian mengecil di setiap siklus. Contohnya, 560% pasca halving 2020, lalu 300%-400% pasca halving 2024.

Baca Juga: Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

"Jadi, US$ 150.000 dipandang sebagai batas atas yang wajar jika tren historis berulang," lanjut Fyqieh.

Kembali ke riset Standard Chartered yang memasang target US$ 200.000 untuk akhir 2025 jika semua faktor pendorong tetap kuat. Namun, kata Fyqieh, proyeksi ultra-bullish seperti itu umumnya mengasumsikan skenario terbaik (perfect bull case), sperti bank sentral beralih dovish agresif, adopsi institusi semakin masif, tidak ada guncangan regulasi sama sekali, dan lainnya.

Secara keseluruhan, realistisnya Bitcoin masih punya ruang naik lanjutan tetapi dengan laju yang mungkin lebih tenang dibanding lonjakan awal ke US$ 100.000.

Target jangka pendek sekitar US$ 110.000 - US$ 120.000 cukup sering disebut oleh analis sebagai level berikutnya yang dapat dicapai selama sentimen tetap positif dan tidak ada hambatan besar. Untuk 12 bulan ke depan, kisaran US$ 130.000 - US$ 150.000 dianggap proyeksi moderat yang tercapai secara bertahap seiring fundamental yang kuat (ETF, institusi, pasca-halving).

"Investor sebaiknya menggunakan range prediksi ini sebagai acuan, bukan jaminan, dan tetap fleksibel mengikuti perkembangan baru," tutupnya.

Selanjutnya: Laba Aspirasi Hidup (ACES) Tergerus di Kuartal I 2025, Begini Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Tips Transaksi Aman Menggunakan QRIS dari AstraPay

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×