Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perhotelan di Indonesia masih dalam tahap pemulihan, terlihat dari banyaknya kekosongan kamar di 2023. Mobilitas masyarakat dan kunjungan turis dinilai sangat berpengaruh.
Director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mencermati, situasi pasar hotel masih dalam tahap pemulihan, terlihat tidak adanya penambahan kamar di tahun 2023 dan sebagian besar jadwal operasionalnya ke tahun 2024.
Total kumulatif pasokan kamar hotel berbintang 3 sampai akhir 2023 sebanyak 42.922 kamar.
Di sisi lain, sekitar 1.354 kamar hotel yang berlokasi di Jakarta Pusat dan CBD dijadwalkan akan mulai beroperasi pada tahun 2024 dengan distribusi dari total jumlah kamar sebanyak 27% di hotel bintang 3, 48% hotel bintang 4, 12% hotel bintang 5, dan 14% Luxury.
Baca Juga: Bisnis Perhotelan Belum Pulih, Analis Sarankan Wait and See Saham Emiten Perhotelan
Sementara itu, total kedatangan penumpang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta per September 2023 sudah mencapai lebih kurang 18,5 juta penumpang. Diperkirakan target total penumpang tahun 2023 akan tercapai.
"Pertumbuhan positif total pengunjung ke Jakarta berdampak pada semakin aktifnya kegiatan MICE di Jakarta," kata Arief dalam riset Cushman & Wakefield 7 Desember 2023.
Peningkatan kegiatan MICE seperti kegiatan rapat institusi BUMN, kementerial, korporasi, konser musik internasional, acara olahraga, dan pameran akan berdampak positif kepada peningkatan permintaan kamar hotel Jakarta.
Selain itu, tingkat kekosongan kamar hingga akhir 2023 terus menurun masing-masing adalah 33,0% pada hotel bintang 3, 36,4% pada hotel bintang 4, 33,9% pada hotel bintang 5, dan 40,3% untuk luxury. Arief memprediksi, tingkat kekosongan kamar keseluruhan akan terus membaik di tahun aktivitas politik 2024 di level 34,0%.
"Adapun terkait pertumbuhan harga rata-rata kamar, pertumbuhan harga kamar (ADR) per malam diperkirakan akan terus positif seiring dengan peningkatan permintaan kamar yang terus berlanjut," lanjut Arief.
Arief melihat, harga kamar (ADR) per 7 Desember 2023, sudah kembali ke level sebelum pandemi di tahun 2019. Harga kamar (ADR) per malam keseluruhan di proyeksikan akan tumbuh sekitar 16% pada tahun 2024.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, mobilitas masyarakat dan kunjungan turis masih jadi pengaruh terbesar dalam bisnis perhotelan.
Baca Juga: Laba Jasa Marga (JSMR) Melesat hingga Kuartal III, Begini Rekomendasi Sahamnya
"Untuk kuartal IV-2023, akan ada sentimen lain yang dapat mempengaruhi bisnis perhotelan, yaitu liburan akhir tahun. Sehingga okupansi hotel bisa meningkat," kata Jono kepada Kontan.co.id, Jumat (8/12).
Pada tahun depan, ia memprediksi bisnis perhotelan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli yang terus meningkat.
Jono merekomendasikan untuk mencermati saham-saham emiten perhotelan, seperti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dengan target harga terdekatnya Rp 460 per saham dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target harga terdekatnya Rp 440 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News