kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bisnis kesehatan dongrak kinerja Lippo


Kamis, 29 November 2012 / 20:49 WIB
Bisnis kesehatan dongrak kinerja Lippo
ILUSTRASI. Simak kurs dollar-rupiah di BRI hari ini, Selasa 31 Agustus 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/01/2021.


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Sampai September 2012 lalu, PT Lippo Karawaci Tbk mencetak pendapatan sebesar Rp. 3,818 triliun. Pendapatan tersebut naik 31 % dari pendapatan jasa dan usaha lainnya pada periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp. 2,907 triliun .

Laba bersih yang diraih emiten berkode LPKR ini hingga September 2013 adalah Rp 734,3 miliar atau naik 53 % dari laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp  481 miliar.

Meski demikian, beban pokok penjualan dan jasa LPKR juga naik 25% dari Rp 1,6 triliun hingga september 2011 menjadi Rp. 2 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Kinerja LPKR yang terbilang moncer ini ditopang penjualan dan pendapatan jasa pada segmen health care atau layanan kesehatan senilai Rp 1,247 triliun, segmen urban development seperi lahan siap bangun, rumah hunian dan ruko , dan lain-lain senilai Rp 1,076 triliun.

Selain itu, pendapatan juga datang dari pengembangan apartemen senilai Rp  777,426 miliar, retail mall senilai Rp 144,375 miliar, usaha hospitality dan infrastruktur senilai Rp 412,5 miliar dan terakhir sektor properti dan jasa manajemen senilai Rp 160 miliar.

Analis AM Capital, Janson Nasrial melihat, komposisi segmen usaha yang dikembangkan LPKR ini seimbang antara health care atau pelayanan kesehatan dan properti. Menurut Janson, industri pelayanan kesehatan di Indonesia masih sangat terbuka lebar .

Untuk lima tahun kedepan, prospek industri ini masih akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia. Apalagi segmen layanan kesehatan yang ditawarkan LPKR sangat spesialis dengan pangsa pasar kelas menengah. "Prospeknya sangat bagus," ujar Janson.

Sedangkan untuk sektor properti pendapatan LPKR memang sesuai dengan ekspektasi. Sektor properti saat ini memang sedang booming. Rata-rata pendapatan emiten sektor properti pada kuartal III tahun 2012 ini tumbuh 55% year on year.

Meski demikian , Janson menilai Price Earning Ratio saham LPKR saat ini sudah terlalu tinggi, kira -kira 19 kali. Karena itu ia merekomendasikan investor untuk buy on weakness , terutama saat terjadi koreksi hingga 1%. Hari ini saham LPKR ditutup pada level 1060 atau naik 2,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×