Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, biaya pengeluaran (Opex) yang lebih tinggi disebabkan oleh investasi berkelanjutan dalam infrastruktur transaksi seperti BYOND, ATM, dan EDC.
Hal ini diimbangi oleh pertumbuhan pembiayaan yang kuat sebesar 16,8%, Net Interest Margin (NIM) yang stabil 5,6% dan biaya kredit yang rendah 0,3% per November 2024.
Dengan dominasi di industri perbankan syariah, BRIS dipandang menjadi pilihan menarik. Meskipun tengah berada di lingkungan likuiditas yang sulit dan suku bunga tinggi diperkirakan akan bertahan lama pada tahun 2025.
Baca Juga: IHSG Diperkirakan Sideways pada Senin (6/1), Cek Rekomendasi Saham Berikut
‘’BRIS merupakan pilihan yang sangat baik karena posisi dominannya di sektor perbankan Islam yang sedang berkembang di Indonesia dan inisiatif pertumbuhannya,’’ ucap James dalam riset 7 Januari 2025.
James menambahkan, BRIS turut didukung inisiatif digital yang dikembangkan melalui aplikasi super mobile banking baru mereka yakni BYOND, diluncurkan pada awal November 2024.
BYOND memiliki antarmuka pengguna (interface) dan pengalaman pengguna yang lebih baik dibandingkan BSI Mobile lama dan menawarkan kepada pengguna produk pembiayaan dan tabungan seperti produk pembiayaan emas BRIS dan rekening tabungan haji.
Hingga November 2024, total simpanan BRIS tumbuh 1,1% MoM dan 13,3% YoY, dengan simpanan Wadiah tanpa bunga tumbuh 2,2% MoM dan 13,1% YoY menjadi 23,9% dari total simpanan BRIS.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Bumi Resources Minerals (BRMS) yang Ditopang Kenaikan Produksi
Namun perlu diwaspadai risiko pertumbuhan pembiauaan yang lemah dari perkiraan dan NIM yang lebih lemah daripada ekspektasi.
James mempertahankan rekomendasi Beli untuk BRIS dengan target harga sebesar Rp 3.500 per saham. Senada, Nico menyarankan Beli untuk BRIS dengan target harga sebesar Rp 3.500 per sahan.
Selanjutnya: Wijaya Cahaya (FWCT) Dirikan Anak Usaha Patungan, Ini Tujuannya
Menarik Dibaca: Baik untuk Diabetes, Ini 9 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News