Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi masih akan terkerek seiring dengan cerahnya prospek bisnis energi baru terbarukan (EBT).
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM melihat, bisnis EBT adalah bisnis long term investment. Dengan sumber daya Indonesia yang cukup melimpah, hal ini menjadi peluang yang bagus ke depannya.
“Apalagi ada komitmen pemerintah untuk mewujudkan net zero carbon di tahun 2060,” ujarnya kepada Kontan, Senin (11/12).
Roger melihat, kinerja PGEO sampai dengan kuartal III 2023 cukup positif.
Baca Juga: Tokopedia Dapat Investasi US$ 1,5 Miliar dari TikTok, Prospek GOTO Kian Cerah
“Hingga akhir tahun 2023, kinerja PGEO diprediksi masih positif hasilnya jika dibandingkan dengan tahun 2022,” paparnya.
Melansir laporan keuangan, Senin (11/12), PGEO membukukan pendapatan US$ 308,92 juta. Pendapatan ini naik 7,5% dari pendapatan di periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 287,39 juta.
PGEO membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 133,5 juta. Laba ini naik 19.80% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 111,43 juta.
Roger memprediksi, PGEO akan terus mengembangkan sayap di industri geothermal, baik dengan melakukan akuisisi kerjasama maupun mencari potensi potensi bisnis untuk meningkatkan kinerja.
Terbaru, PGEO bersama Chevron New Energies Holdings Indonesia Ltd. (Chevron) membentuk joint venture, yakni PT Cahaya Anagata Energy. Melansir keterbukaan informasi, perusahaan ini ditujukan untuk mengembangkan Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Way Ratai, Lampung.
Adapun 40% saham PT Cahaya Anagata Energy akan dimiliki oleh PGEO, dan sisanya sebanyak 60% dikantongi oleh Chevron. Cahaya Anagata Energy akan fokus melakukan eksplorasi panas bumi di WKP Way Ratai, Lampung, yang akan dilakukan hingga tahun 2028.
“Dengan sejumlah aksi korporasi itu, kinerja pendapatan PGEO kemungkinan akan bertumbuh sekitar 5%-10% di tahun 2024, dengan kondisi yang sama dengan 2023,” tuturnya.
Baca Juga: Performa Bisnis PGEO Diproyeksi Positif, Simak Rekomendasi Analis
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto melihat, PGEO tengah berada dalam masa pertumbuhan yang cukup kuat dengan berbagai ekspansi yang mereka lakukan, termasuk Way Ratai.
“Untuk kinerja kuartal IV 2023, juga diperkirakan masih akan meningkat,” ujarnya kepada Kontan, Senin (11/12).
Sentimen utama pendorong kinerja PGEO adalah transisi energi ke clean energy dan adanya bursa karbon.
“Kemudian, ditambah jangkauan ekspansi PGEO yang semakin luas hingga ke luar negeri,” tuturnya.
Roger belum memberikan rekomendasi untuk saham PGEO. Sementara, Pandhu merekomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 1.450 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News