kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bisnis bank syariah berpeluang tumbuh, simak rekomendasi saham BSI (BRIS)


Rabu, 15 September 2021 / 19:46 WIB
Bisnis bank syariah berpeluang tumbuh, simak rekomendasi saham BSI (BRIS)
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis melihat peluang perbankan syariah untuk bertumbuh masih cukup besar, salah satunya bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menilai, permodalan BRIS pasca merger dengan Mandiri Syariah dan BNI Syariah terlihat semakin kuat. Kini, BRIS masuk menjadi bank terbesar ke-7 dari sisi aset dan 10 besar dari sisi pendapatan terbesar pada semester pertama tahun ini.

Dengan merger tersebut, profitabilitas BRIS juga meningkat signifikan. Dengan demikian, boleh dibilang sampai sejauh ini proses sinergi telah berhasil. 

Yang tak kalah penting, dengan aksi merger menjadikan BRIS pemain terbesar bank syariah di tanah air.

Dalam catatan Kontan.co.id, BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun pada semester I-2021 atau naik 34,29% secara year on year (yoy). 

Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Bepotensi Pulih, Saham Bank dan Barang Konsumsi Bisa Dilirik

“Secara fundamental, tentu BRIS sangat menarik apalagi jika melihat potensi pertumbuhannya,” ungkap dia ketika dihubungi Kontan, Rabu (15/9).

 

Secara historis, Alfred menyebut bisnis perbankan syariah mampu memberikan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan bank konvensional, bahkan di masa pandemi.

Ke depannya, ia melihat pertumbuhan bisnis perbankan syariah di Indonesia masih sangat besar jika melihat faktor demografi yang mayoritas penduduk Indonesia muslim. 

Tak hanya itu, angka literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah juga memberikan potensi pertumbuhan di masa yang akan datang

“Profil pemegang saham BRIS juga menjadi salah satu keunggulan yang dilihat pasar, keunggulan dari sisi dukungan pendanaan dari pemegang saham,” imbuh Alfred.

Hanya saja, eksposure kepemilikan pemerintah melalui BUMN bisa juga menjadi sentimen negatif untuk BRIS jika terdapat penugasan yang sifatnya pengorbanan. Misalnya, PGAS yang diminta untuk menurunkan harga gas.

Secara valuasi, saham BRIS saat ini diperdagangkan dengan valuasi PBV 3,6 kali atau lebih tinggi ketimbang BBRI yang berada di 2,6 kali, BMRI di 1,5 kali, dan BBNI di 0,8 kali. 

Alfred bilang rentang pergerakan BRIS relatif terbatas pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.300 dan ia merekomendasikan hold saham BRIS.

Adapun pada perdagangan Rabu (15/9) saham BRIS turun 1,42% ke harga Rp 2.090 per saham.

Selanjutnya: Kinerja bank syariah kalahkan industri, analis rekomendasikan saham BTPS dan BRIS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×