Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Jika LRNA berhasil memenangkan tender rental bus, bisa dipastikan perusahaan ini memperoleh tambahan pendapatan. Hasil pendapatan ini bisa diinvestasikan kembali oleh LRNA untuk menambah jumlah armada bus yang akan dioperasikannya.
Tidak hanya itu, LRNA juga hendak masuk ke bisnis jasa kargo dengan menggandeng sister company yakni ESL Express. Diharapkan kolaborasi ini akan segera terwujud dalam waktu dekat.
Manajemen LRNA tidak secara gamblang menetapkan target pendapatan pada 2025 mengingat tantangan yang cukup berat di sektor transportasi darat berbasis bus.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Penjualan Tiket Bus AKAP Turun 40% Dibanding Tahun Lalu
Namun, dengan sejumlah strategi tadi, LRNA menargetkan bisa membukukan arus kas yang positif pada tahun ini. “Kami harap arus kas perusahaan bisa tumbuh 10% sampai 15% dibandingkan 2024 atau setidaknya lebih sehat,” jelas dia.
Merujuk laporan keuangan, per kuartal I-2025 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi LRNA masih minus Rp 2,01 miliar.
Tak ketinggalan, Manajemen LRNA juga berharap harga minyak dunia dapat segera stabil, sehingga tidak mempengaruhi kebijakan harga BBM di dalam negeri.
Seluruh perusahaan otobus, termasuk LRNA, bakal semakin tertekan jika harga BBM di Tanah Air mengalami kenaikan. “Komponen BBM mencapai 40% dari total biaya langsung yang ditanggung perusahaan,” tandas Rianta.
Selanjutnya: Apakah Benar Terong Bisa Menyebabkan Penyakit Asam Urat atau Tidak? Ini Faktanya
Menarik Dibaca: Apakah Benar Terong Bisa Menyebabkan Penyakit Asam Urat atau Tidak? Ini Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News