kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bintraco Dharma (CARS) berharap pada penjualan segmen otomotif


Jumat, 20 Agustus 2021 / 17:12 WIB
Bintraco Dharma (CARS) berharap pada penjualan segmen otomotif
ILUSTRASI. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

“Tentu tantangan hingga akhir tahun ada pada pengendalian angka infeksi virus corona melalui program PPKM dan kecepatan program vaksinasi nasional,” ujar Yosef kepada Kontan.co.id, Jumat (20/8).

Tantangan lainnya adalah bagaimana meningkatkan keyakinan konsumen untuk berbelanja, terutama dalam kondisi pembatasan sosial seperti yang sedang berlangsung saat ini. 

“Namun jika mengacu pada penurunan angka infeksi Covid-19 selama sepekan terakhir, maka kami cukup optimistis pasar otomotif tetap akan lebih baik tahun ini dibandingkan 2020,” sambung dia.

Kendati demikian, tantangan besar masih dihadapi segmen pembiayaan dan purnajual dimana peningkatan risiko kredit di tengah masa pandemi telah menyebabkan penyaluran pembiayaan yang lebih rendah di segmen pembiayaan. 
Tercatat, pada semester I-2021 segmen pembiayaan konsumen menyumbang pendapatan Rp 76,75 miliar, menurun drastis dari pendapatan segmen pembiayaan tahun lalu yang mencapai Rp 307,05 miliar.

Asal tahu, izin usaha PT Andalan Finance Indonesia (AFI), anak usaha CARS, dibekukan sementara oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  Hal ini mengakibatkan AFI tidak dapat melakukan kegiatan pemasaran serta penyaluran piutang pembiayaan baru ke konsumen, sehingga tidak akan ada pengembangan usaha selama masa pembekuan kegiatan usaha. AFI hanya fokus untuk melakukan kegiatan collection terkait dengan piutang pembiayaan yang saat ini dimiliki.

Baca Juga: Segmen otomotif menopang pendapatan Bintraco Dharma (CARS) di semester I 2021

Yosef menyebut, AFI termasuk satu dari banyak perusahaan di industri pembiayaan yang terdampak signifikan akibat pandemi sejak tahun 2020 hingga saat ini. Hal ini seiring dengan tingginya tingkat risiko kredit, laju penyaluran kredit yang rendah sementara daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga kualitas kredit juga menurun.

Hal tersebut turut membuat kinerja AFI menurun, sehingga OJK membekukan sementara izin usaha hingga kinerjanya dinyatakan membaik. Namun, manajemen AFI berkomitmen untuk bekerjasama dan berkomunikasi secara aktif dengan OJK untuk upaya penyelesaian yang terbaik di tengah kondisi pandemi yang masih tinggi hingga hari ini.

Pada segmen purnajual untuk distributor suku cadang menghadapi kendala dimana ada pengetatan syarat pengadaan dari supplier, sementara dari sisi retalier mengalami pelambatan permintaan yang signifikan. Pendapatan dari segmen purnajual juga cukup tertekan, dimana pendapatan di segmen ini hanya Rp 81,63 miliar dari sebelumnya mencapai Rp 241,31 miliar.

Secara umum,  strategi yang dilakukan CARS di sisa tahun ini antara lain memastikan segmen otomotif yang menjadi motor utama kinerja Perseroan tetap berjalan maksimal, terutama dengan adanya kebijakan relaksasi diskon PPnBM dari pemerintah. 

Kedua, memperbaiki struktur permodalan di entitas anak melalui program restrukturisasi pinjaman yang telah rampung di bulan April 2021, dengan menyelaraskan long term asset terhadap long term liabilities dan short term loan dengan kebutuhan modal kerja (working capital).

Ketiga,  melakukan pelepasan aset non produktif untuk penguatan struktur keuangan. Dan terakhir melakukan penjajakan dengan membuka komunikasi dengan sejumlah mitra strategis. Hal ini bertujuan memperbaiki struktur pemodalan secara keseluruhan sehingga pada akhirnya dapat memberi kinerja maksimal bagi perseroan.

Selanjutnya: Bintraco Dharma (CARS) tunggu vaksinasi Covid-19 kelar sebelum buka opsi WFO penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×