CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BIMA konversi utangnya dengan 220,8 juta saham


Jumat, 19 Februari 2016 / 20:50 WIB


Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Primarindo Asia Infrastructiure Tbk (BIMA) rencanakan penambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement melalui konversi utang menjadi saham. BIMA akan mengonversikan utangnya menjadi 220,8 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 500.

Harga pelaksanaan saham baru ini seharga Rp 395. Harga ini mengacu pada rata-rata harga penutupan 25 hari sejak 13 Januari hingga 28 Januari 2016. Total nilai transaksinya adalah Rp 87,2 miliar.

Konversi ini guna membayar utang sebesar Rp 87,2 miliar kepada induk perusahaannya PT Golden Lestari yang bertindak sebagai kreditur. Konversi ini dipilih setelah perusahaan tidak mampu membayar utang tersebut.

Sebelum konversi, modal kerja bersih BIMA di posisi negatif dan mempunyai kewajiban melebihi 80% dari asetnya per 30 September 2015. Nilai modal kerja bersihnya negatif Rp 202 miliar.

BIMA memiliki nilai total liabilitas dan total aset secara berturut sebesar Rp 305,5 miliar dan Rp 103.4 miliar. Sehingga bila dikalkulasikan, per 30 September 2015, Perseroan memiliki total liabilitas dengan nilai 295,3% dari nilai total aset dan tidak mampu membayar utangnya.

Sesudah konversi, jumlah utang pihak berelasi BIMA akan menjadi nol. Jumlah liabilitas jangka panjang akan menjadi Rp 123 miliar. Ekuitasnya pun naik walaupun tetap negatif, dari Rp 202 miliar menjadi Rp 114 miliar.

Selain itu, konversi ini bertujuan mengurangi defisit keuangan di masa mendatang. Ditambah lagi untuk memperbaiki struktur permodalan BIMA. Hal ini tercantum pada prospektus yang disampaikan pada keterbukaan informasi Jumat (19/2) lalu.

Sebelum konversi jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Sebesar 86 juta lembar. Setelah konversi totalnya berubah menjadi 306,8 juta lembar. Dus, konversi ini sebabkan dilusi 71,97%.

PT Golden Lestari sebelum konversi memiliki saham BIMA 52,5% dan setelah konversi menjadi 86,7% setara 265.998.464 lebar saham. Selain Golden Lestari, jumlah saham pemegang saham yang lain tidak berubah. Golden Lestari juga telah menyetujui dan akan berpartisipasi dalam konversi utangnya menjadi saham ini sebagai penyelesaian utang.

Bambang Setiyono, Direktur Utama BIMA juga sudah mengundang para pemegang saham untuk hadir dalam rapat terkait hal ini. "Perseroan mengundang para pemegang saham untuk menghadiri RUPSLB pada Senin, 28 Maret 2016," ungkapnya pada Keterbukaan informasi siang tadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×