Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22 - 23 Januari 2020. Menurut Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony, BI dapat kembali menurunkan suku bunga acuannya. Hal ini untuk meningkatkan kembali gairah ekonomi Indonesia.
"Rupiah juga sudah menguat ke area 13.650 per dolar AS, sehingga terbuka ruang untuk BI menurunkan suku bunga," kata Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) terbitkan obligasi senilai US$ 300 juta
Jika BI kembali menurunkan suku bunga acuan, maka emiten-emiten properti akan mendapatkan sentimen yang positif. Sehingga, harga saham-saham emiten properti diharapkan dapat menguat kembali.
Sepanjang 2019 BI sudah memangkas suku bunga acuan hingga 100 basis poin.
Meskipun permintaan di sektor properti berpotensi bertumbuh tahun ini, penjualannya belum bisa dicatatkan dalam pendapatan perusahaan. Hal ini dikarenakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72 yang mulai diterapkan sejak awal Januari 2020. PSAK 72 mengatur bahwa pengakuan pendapatan berdasarkan serah terima bangunan.
Baca Juga: Sudah ada enam saham pendatang baru di bulan ini, mana yang paling menarik?