Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Nah, dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi I Voksel Elektric Tahun 2019, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi akan digunakan 100% untuk modal kerja operasional Perseroan yang mendukung lini produksi kabel power high voltage.
Jika dana hasil Penawaran Umum ini belum mencukupi, maka Voksel Electric akan menggunakan internal kas Perseroan untuk memenuhi rencana-rencana penggunaan dana.
Baca Juga: Voksel Electric (VOKS) sudah serap 75% belanja modal, untuk apa saja?
Adapun jika dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil penawaran Umum tersebut akan dilakukan perusahaan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar.
"Penerbitan obligasi ini untuk memuluskan kontribusi perusahaan pada proyek mega listrik 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah," ujar Sekretaris Perusahaan Voksel Electric, Sachje Amalia Siddharta, Rabu (15/1).
Meski demikian, Sachje belum bisa memaparkan detail dampak proyek pemerintah ini ke perusahaan. Mengintip lebih jauh materi prospektusnya, terbitnya obligasi korporasi ini sejalan dengan prospek industri perkabelan di 2020 yang terbuka lebar karena adanya eksekusi mega proyek program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah akan rampung di 2019. Tapi hingga saat ini program tersebut masih terus dilakukan.
Baca Juga: Masih Andalkan Permintaan Kabel PLN, Voksel (VOKS) Mulai Bidik Pasar Ritel