Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan real estate PT Perintis Triniti Properti Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atawa initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 1,09 miliar atau setara 20% modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100.
Berdasarkan prospektus IPO yang diterbitkan hari ini, Kamis (12/12), masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 2-8 Januari 2020. Sedangkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditargetkan pada 15 Januari 2020.
Dari rencana IPO, perusahaan properti ini membidik dana sekitar Rp 250 miliar. Perintis Triniti akan menggunakan 35% dana IPO untuk memberikan pinjaman kepada entitas anak yaitu PT Triniti Menara Serpong. Triniti Menara Serpong akan menggunakan dana ini untuk tambahan modal pembangunan proyek Apartemen Collins Boulevard di Serpong Utara.
Baca Juga: Triniti Land resmi memulai konstruksi proyek properti Collins Boulevard
Perintis Triniti akan menggunakan sekitar 35% dana IPO untuk pinjaman kepada anak usaha yaitu PT Puri Triniti Batam. Puri Triniti akan menggunakan dana ini untuk modal kerja dan pembangunan proyek Marc's Boulevard di Bengkong, Batam. Perintis Triniti akan menggunakan sekitar 30% sisa dana IPO untuk biaya pengembangan dan modal kerja perusahaan.
Setelah IPO, kepemilikan PT Kunci Daud Indonesia pada Perintis Triniti akan terdilusi dari 55% menjadi 41,25%. Sedangkan kepemilikan PT Intan Investama Internasional akan terdilusi dari 45% menjadi 33,75%.
Secara bersamaan Triniti Properti juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 437,33 juta waran seri I dengan nominal Rp 100 yang menyertai saham baru Perintis Triniti. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran ini akan digunakan untuk modal kerja.
Baca Juga: IPO Desember 2019, Triniti bidik Rp 250 miliar
Selain itu, bersamaan dengan IPO, perusahaan akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi mandatory convertible bond Rp 88,9 miliar. Pelaksanaan rentang harga konversi mandatory convertible bond yaitu Rp 150-Rp 400.
Pada pelaksanaan IPO ini, perusahaan menunjuk PT Royal Investium Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News