Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Yudho Winarto
Sejalan dengan peningkatan tersebut, agen penjual reksadana online atau mulai menjamur. Salah satu yang cukup mencuri perhatian seperti Bibit.id atau Bibit.
CEO Bibit, Sigit Kouwagam menuturkan, pencapaian Bibit saat ini berkat kejelian dalam menetapkan target market, pemilihan bisnis model dan timing terjun ke bisnis ini. “Kami membidik investor pemula, para anak milenial yang terbiasa dengan penggunaan teknologi digital dan memiliki keinginan memiliki investasi. Kami ingin para pemula ini bisa berinvestasi secara benar,” kata Sigit pada kesempatan yang sama.
Benar berarti dapat mencapai hasil investasi yang optimal, namun tetap memperhitungkan risiko. Bibit berupaya membiasakan investor untuk menyeimbangkan antara target return dan risk tolerance serta konsisten melakukan diversifikasi aset.
“Kami percaya, investasi yang baik itu adalah investasi untuk jangka panjang dan dilakukan secara konsisten,” imbuh Sigit.
Baca Juga: Henan Putihrai AM prediksi imbal hasil reksadana saham tahun ini di kisaran 12%-20%
Karena menyasar para investor pemula, Bibit menciptakan daya tarik dengan memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi dalam nominal sangat kecil. Bahkan, dengan duit Rp10.000, pengguna bisa membeli reksadana di Bibit.
“Jadi, investasi reksadana itu tidak mahal. Di platform Bibit, siapapun bisa membeli dan berhak mendapatkan return yang sama serta pelayanan yang sama. Kami ingin mendemokratiskan pasar modal dan menjadikan investasi sebagai sesuatu yang inklusif,”’ katanya.
Adapun timing, Bibit merasa masuk ke bisnis reksadana online ini di saat yang tepat. Pemicu utamanya adalah langkah regulator yang mengizinkan electronic know your customer (e-KYC) untuk proses registrasi nasabah.
“Dampaknya sangat signifikan karena memberikan kemudahan luar biasa dalam akuisisi nasabah,” tandas Sigit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News