Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Setelah berhari-hari merah, hari ini (31/7) saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) melonjak 25%.
Namun, kenaikan itu tidak dibarengi volume transaksi yang signifikan. "Perdagangan hanya terjadi 23 lot dengan volume sebesar Rp 7 juta dan nilai tersebut tergolong kecil," jelas Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto.
Terlebih kenaikan yang terjadi tersebut meloncat dari harga Rp 480 langsung ke Rp 600. Menurut David, saham tersebut memang tidak likuid, sehingga jika ada transaksi beberapa lot saja, harga bisa naik signifikan.
Tapi dengan likuiditas yang rendah tersebut, maka jika besok indeks koreksi dan ada aksi jual lagi dengan beberapa lot saja, maka kemungkinan harga bisa langsung jatuh juga.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono juga mengemukakan hal serupa. Secara teknikal, indikator RSI berada di 48,5 yang menandakan potensi penguatan jangka pendek. Stochastic berada pada 54,5 yang menunjukkan penguatan juga.
"Resistance lanjutan DPNS di Rp 700- Rp 720," kata Purwoko. Namun karena saham ini tidak likuid, jadi Purwoko pun tidak bisa memprediksi kapan level tersebut bisa tercapai.
David menambahkan, dilihat dari Price Earning Ratio (PER), saham DPNS masih tergolong mahal dengan PER 82,1 kali. Pada Semester satu 2012, pendapatan DPNS hanya naik 2,7% ke Rp 57,59 miliar dari Rp 56,02 miliar di semeter pertama tahun 2011. Laba bersih yang ditorehkan di periode kali ini malah menurun 54% menjadi Rp 4,5 miliar, dari 9,8 miliar di semester pertama tahun 2011
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News