kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.462   -30,00   -0,40%
  • KOMPAS100 1.155   -4,09   -0,35%
  • LQ45 915   -4,79   -0,52%
  • ISSI 226   -0,22   -0,10%
  • IDX30 472   -2,53   -0,53%
  • IDXHIDIV20 570   -2,80   -0,49%
  • IDX80 132   -0,43   -0,33%
  • IDXV30 141   -0,05   -0,03%
  • IDXQ30 158   -0,60   -0,38%

Oktober, DPNS siap garap batubara


Senin, 12 September 2011 / 07:00 WIB
Oktober, DPNS siap garap batubara
ILUSTRASI. Terbaru keluaran 2020, harga sepeda gunung United Clifton begitu terjangkau


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana diversifikasi usaha PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) bakal segera terealisasi. Produsen lem kayu ini bakal segera melakukan eksplorasi tambang batubara miliknya yang berada di Provinsi Jambi.

Siang Hadi Widjaja, Direktur Utama DPNS, menuturkan, perusahaan yang dipimpinnya tersebut saat ini sudah menyelesaikan tahap pengambilan foto udara. Selanjutnya perseroan ini akan melaporkan hasil studi kepada otoritas terkait guna memperoleh izin eksplorasi.

Pihak DPNS berharap izin eksplorasi bisa terbit tahun ini. "Kemungkinan, dalam 1-2 bulan izinnya bisa keluar," tutur Hadi kepada KONTAN, Jumat (9/9) lalu. Dus, emiten ini bisa mulai melakukan eksplorasi tambang di Oktober atau November.

Untuk melakukan eksplorasi, DPNS membutuhkan dana Rp 100 miliar-Rp 150 miliar. Dana ini juga dialokasikan untuk memenuhi biaya pembangunan infrastruktur pendukung pertambangan, terutama jalan.

Perseroan ini tengah menggodok berbagai opsi untuk memperoleh dana tersebut. Hadi merencanakan, pendanaan bakal berasal dari kas internal dan pinjaman beberapa pihak. Saat ini, DPNS masih menjajaki para calon kreditur itu.

Proses eksplorasi diperkirakan selesai dalam tempo 9 bulan-12 bulan. Hal ini tergantung kondisi lapangan tambang saat eksplorasi. Dengan demikian, DPNS kemungkinan baru bisa memproduksi batubara mulai akhir 2012 atau awal 2013. "Itu tergantung pada eksplorasi, kalau bisa lebih cepat, kami bisa produksi lebih cepat juga," jelas Hadi.

DPNS sudah mematok target produksi batubara 500.000-750.000 ton per tahun di tahun pertama beroperasi.

Hadi menuturkan, langkah diversifikasi usaha mutlak perlu. Pasalnya, DPNS tidak bisa menaikkan produksi lem kayu akibat permintaan pasar yang sudah maksimal.

Meski begitu, DPNS optimistis bisa mencetak penjualan Rp 107 miliar di akhir tahun, lebih tinggi 10% dari realisasi pendapatan di 2010 lalu. Sedang laba bersih ditargetkan tumbuh 10% mencapai Rp 14,7 miliar.

Hadi bilang, target itu tidak sulit tercapai. Pasalnya, volume penjualan dan harga jual rata-rata masih bisa naik tahun ini. "Sekarang tergantung permintaan, bisa bagus atau tidak," tandas dia.

Di semester I-2011, DPNS meraih penjualan Rp 56,03 miliar dan laba bersih sebesar Rp 10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×