Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perang mata uang yang berlangsung beberapa bulan terakhir berimbas juga pada otot rupiah. Derasnya aliran modal asing masuk alias capital inflow, terus menggeret nilai tukar untuk terus menguat. Hanya saja, agaknya Bank Indonesia selaku otoritas moneter di sini tidak membiarkan nilai tukar rupiah menguat terlalu cepat. BI cenderung memilih untuk menahan penguatan rupiah meski capital inflow terus membanjiri pasar keuangan.
Buktinya, selama tahun 2010 ini, dari awal tahun sampai dengan pekan ketiga Oktober 2010, rupiah hanya menguat sebesar 4,85% (sampai dengan 22/10/2010). Penguatan rupiah ini tercatat terendah kedua setelah Won Korea di jajaran enam negara emerging market utama regional Asia.
Dalam publikasi mingguan yang dirilis akhir pekan lalu, Bank Indonesia mencatat pergerakan nilai tukar di enam negara regional Asia dan pembandingannya dengan rupiah. Dalam periode yang sama, won Korea tercatat menguat 3,41% atau yang terendah di antara enam negara. Penguatan rupiah kalah oleh peso Filipina yang sudah terapresiasi hingga 7,13%. Disusul oleh dolar Singapura yang menguat hingga 7,73%. Ringgit Malaysia juga menguat cukup tinggi mencapai 9,05%. Terakhir, baht Thailand dengan penguatan tertinggi sampai 10,25% sejak awal tahun.
Gubernur BI Darmin Nasution mengakui, BI memang tidak membiarkan penguatan rupiah berlangsung terlalu drastis, karena khawatir apresiasi ini akan memukul daya saing ekspor. "Semua negara yang menghadapi capital inflow ini berpikir, kalau dibiarkan terlalu kuat akan mengganggu kinerja ekonomi. Dibandingkan dengan baht Thailand yang sudah menguat 10%, sedang rupiah hanya 5%, ini menunjukkan jika selama ini Thailand membiarkan (penguatan), sedangkan BI intervensi sehingga apresiasi rupiah tidak terlalu besar," jelasnya, pekan lalu.
Kebijakan BI terhadap capital inflow ini, tegas Darmin, masih akan sama. "Intinya, kami berusaha agar rupiah tidak menyimpang dari nilai fundamental," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News