kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI tahan suku bunga, IHSG bergerak fluktuatif hari ini, Kamis (21/1)


Kamis, 21 Januari 2021 / 16:35 WIB
BI tahan suku bunga, IHSG bergerak fluktuatif hari ini, Kamis (21/1)
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan lantai di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,25% ke level 6.413,892 pada perdagangan Kamis (21/1). Sebanyak 248 saham menguat, 241 saham melemah, dan 140 saham bergeming.

Jika dicermati, pergerakan IHSG hari ini cenderung fluktuatif. IHSG sempat melonjak ke level 6.504,99 pada awal perdagangan. Menjelang penutupan pun, sebenarnya IHSG masih berada di zona hijau.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, IHSG yang bergerak cukup fluktuatif pada hari ini dinilai sebagai respon pelaku pasar terhadap kebijakan Bank Indonesia ( BI) yang menahan suku bunga acuan di 3,75% pada rapat dewan gubernur (RDG) Januari 2021. 

Baca Juga: IHSG turun 0,25% ke 6.413 pada Kamis (21/1), sektor keuangan turun paling dalam

“Pelaku pasar mengharapkan adanya penurunan suku bunga dimana saat ini ada ruang sebesar 25 basis poin,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Kamis (21/1).

Namun demikian, BI juga telah menyampaikan bahwa pada tahun 2021 ini, masih terdapat potensi penurunan suku bunga acuan. Hal ini seiring dengan upaya BI dalam mendorong pertumbuhan kredit dan juga memberi dukungan pada pengusaha untuk dapat berekspansi. 

Hanya saja, Okie melihat hal tersebut mungkin akan terjadi pada kuartal kedua 2021.

Baca Juga: IHSG menghijau sejak awal tahun, bagaimana tren pergerakan saham bigcaps?

Selain itu, perpanjangan  pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 8 Februari dinilai menjadi trigger (pemicu) bagi perlambatan permintaan di kuartal pertama 2021. 

“Ada peluang asumsi makro yang dapat berubah meskipun saat ini aktivitas industri dan juga pembangunan infrastruktur tetap dilonggarkan,” pungkas Okie.




TERBARU

[X]
×