Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah diperkirakan masih berlanjut sampai dengan pengujung semester pertama 2012. Ketidakpastian penanganan krisis Eropa ikut memicu volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) optimistis tren nilai tukar rupiah sampai akhir tahun cenderung terapresiasi.
"Di kuartal pertama ini masih ada ketidakpastian. Kuartal kedua, akan berlanjut walaupun tekanannya tidak sebesar kuartal pertama. Kami berharap kembali terapresiasi di paruh kedua 2012," ujar Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Perry Warjiyo, Jumat (13/1).
Namun, penguatan rupiah ini sangat bergantung pada cepat atau lambatnya resolusi krisis keuangan di Eropa. Salah satunya menyangkut capital of agreement antara pemimpin negara-negara Uni Eropa untuk membatasi defisit fiskal.
Ratifikasi dari kesepakatan itu diharapkan bisa selesai Maret 2012. Selain itu, European Central Bank juga terus terjun ke pasar menstabilkan pasar uang Eropa.
"Tapi kami yakin, faktor fundamental Indonesia akan jauh lebih kuat dan mempengaruhi capital inflow," tutur Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News